Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Soal Polemik Sengketa Lahan Pancoran Buntu, Berawal dari 2 Orang yang Mengaku Ahli Waris

Kompas.com - 14/04/2022, 21:21 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polemik sengketa lahan antara Pertamina dengan warga yang disebut masih menduduki kawasan Pancoran Buntu II di Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan, belum terselesaikan.

Hingga kini, masih ada sejumlah warga yang tinggal di 23 bangunan di lahan yang diklaim milik PT Pertamina itu.

Cucu, salah satu eks warga Pancoran Buntu II, menceritakan awal mula lahan itu "diduduki" warga hingga berujung pada sengketa dengan Pertamina. Menurutnya ada dua orang berinisial M dan S yang mengaku sebagai ahli waris pemilik lahan tersebut.

"Semua orang sudah pada tahu, semua ahli waris tahu. Ada orang mengatasnamakan ahli waris, mengaku belum pernah menjual. Dia menyewakan tempat-tempat," kata Cucu saat dihubungi, Kamis (14/4/2022).

Menurut Cucu, ada seseorang yang menyewa lahan dari S dan M dan membuat tempat tinggal untuk dikontrakkan di lahan tersebut.

"Contoh dia sewa setahun Rp 10 juta, dapat lahan sekian meter kemudian dibangun. Nanti disewakan lagi kepada orang-orang. Penyewa bikin kontrakan 10 hingga 15 pintu. Itu dia sambil menjalankan usaha pemulung," kata Cucu.

Baca juga: Cerita Mantan Warga Pancoran Buntu II, Rela Pindah Usai Lihat Bukti Kepemilikan Lahan Pertamina

S dan M yang mengaku ahli waris itu seakan bersaing untuk menyewakan lahan Pancoran Buntu II kepada orang lain, imbuhnya.

M menyewakan lahan di sisi belakang untuk dijadikan lapak oleh pemulung, sedangkan S menyewakan lahan di sisi depan untuk kios yang umumnya dijadikan kafe.

"Di dalam usahanya bermacam-macam. Di depan ada dua kafe dangdut. Itu sewanya kepada S. Terus bikin kios-kios atau toko-toko, sewanya kepada S," ucap Cucu.

Kondisi itu berlangsung bertahun-tahun, hingga Petamina berencana melakukan pemulihan aset beberapa tahun lalu.

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kota Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) turun tangan menyelesaikan polemik sengketa lahan tersebut.

Baca juga: Sengketa Lahan di Pancoran Buntu II, Warga Disebut Sudah Tinggal sejak 1980-an

Pemkot Jaksel mempertemukan warga Pancoran Buntu II dengan PT Pertamina, dan juga jaksa pengacara negara pada 24 Maret 2022 lalu.

"Kami melakukan sosialisasi terhadap tanah negara. Lengkap, ada pihak Pertamina, Satpol PP Provinsi. Kami undang sesuai dengan nama-nama 23 (warga Pancoran Buntu II)," ujar Asisten Pemerintahan Kota Jakarta Selatan Mahludin.

Namun, hanya tiga orang yang hadir pada pertemuan itu.

Saat itu, dua di antaranya kembali pulang, sedangkan satu warga memberikan surat penolakan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Megapolitan
“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar'

“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar"

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Megapolitan
Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja 'Video Call' Ibunya Saat Diciduk Warga

Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja "Video Call" Ibunya Saat Diciduk Warga

Megapolitan
Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Megapolitan
Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Megapolitan
Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Megapolitan
Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Megapolitan
Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Megapolitan
Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Megapolitan
3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Megapolitan
Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com