Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 14/04/2022, 20:31 WIB
Editor Ihsanuddin

JAKARTA, KOMPAS.com - Dhia Ul Haq, salah satu tersangka pengeroyok Ade Armando, sempat meminta maaf ke gurunya di Pondok Pesantren di Serpong, sebelum ditangkap polisi.

Dhia Ul Haq ditangkap di pondok pesantren Yayasan Al Madad Serpong, Tangerang Selatan, Banten, pada Rabu (13/4/2022) dini hari.

Dhia memang sengaja datang ke pondok pesantren itu untuk meminta maaf ke gurunya. Hal itu diungkapkan SI, seorang pengurus pondok pesantren Yayasan Al Madad Serpong.

"Dhia ke sini mau minta maaf ke Habib, kita di antara anak majelis ini sudah ada yang konfirmasi sama polisi kalau Dhia mau menyerahkan diri," kata SI dilansir dari TribunJakarta.com, Rabu malam. 

"Sepakatnya menyerahkan diri ke sini, supaya bisa pamit ke gurunya dulu," sambungnya lagi.

Baca juga: Dhia Ul Haq, Pemukul Pertama Ade Armando Ditangkap di Pesantren Wilayah Tangsel

Menurut SI, Dhia juga berterus terang kepada teman-teman majelis tentang aksi anarkisnya di tengah unjuk rasa di depan gedung DPR tersebut.

Dhia pun mengaku bersalah atas perbuatannya ikut menganiaya Ade Armando.

"Karena Dhia merasa bersalah, bukan dari faktor agama, tapi karena perbuatan anarkis dia," ujar SI.

Penangkapan warga Bekasi tersebut pun berlangsung damai tanpa kegaduhan yang menganggu warga sekitar.

"Penyerahan Dhia dilakukan di sini (Pondok Pesantren) disaksiin beberapa majelis, saya, polisi," tutur SI.

Baca juga: Kuasa Hukum Ade Armando Minta Emak-Emak Provokator Juga Ditangkap

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Anggota F-PDIP Nilai Rotasi 20 Pejabat DKI Tak Perlu Libatkan DPRD DKI

Anggota F-PDIP Nilai Rotasi 20 Pejabat DKI Tak Perlu Libatkan DPRD DKI

Megapolitan
Baju Bekas Impor Milik Pedagang Tak Akan Disita, Asosiasi: Kami Aman Jualan...

Baju Bekas Impor Milik Pedagang Tak Akan Disita, Asosiasi: Kami Aman Jualan...

Megapolitan
Heru Budi Rotasi 20 Pejabat DKI, Pengamat: Ada Kepentingan Politik karena Visi-Misinya Tak Jalan

Heru Budi Rotasi 20 Pejabat DKI, Pengamat: Ada Kepentingan Politik karena Visi-Misinya Tak Jalan

Megapolitan
Pedagang Tas KW 'Branded' di Mangga Dua Keluhkan Sepi Pembeli sejak Pandemi

Pedagang Tas KW "Branded" di Mangga Dua Keluhkan Sepi Pembeli sejak Pandemi

Megapolitan
Diizinkan Habiskan Stok, Pedagang Pakaian Bekas Impor di Pasar Senen: Kami Puas...

Diizinkan Habiskan Stok, Pedagang Pakaian Bekas Impor di Pasar Senen: Kami Puas...

Megapolitan
Kamar Kontrakan di Bekasi Dibobol Maling, Celengan Ayam hingga Kamera DSLR Raib

Kamar Kontrakan di Bekasi Dibobol Maling, Celengan Ayam hingga Kamera DSLR Raib

Megapolitan
Dishub DKI Sebut Sudah Ada 14 'U-turn' di Jakarta yang Ditutup

Dishub DKI Sebut Sudah Ada 14 "U-turn" di Jakarta yang Ditutup

Megapolitan
Lagi, Polisi Tangkap 10 Remaja yang Hendak Perang Sarung Saat Waktu Sahur di Bekasi

Lagi, Polisi Tangkap 10 Remaja yang Hendak Perang Sarung Saat Waktu Sahur di Bekasi

Megapolitan
Jakpro Akan Ajak Jakmania Keliling JIS untuk Siapkan Fasilitas yang Dibutuhkan Suporter

Jakpro Akan Ajak Jakmania Keliling JIS untuk Siapkan Fasilitas yang Dibutuhkan Suporter

Megapolitan
Arus Mudik di Terminal Pulo Gebang Diprediksi Baru Terlihat Sepekan Jelang Lebaran

Arus Mudik di Terminal Pulo Gebang Diprediksi Baru Terlihat Sepekan Jelang Lebaran

Megapolitan
Jadi Korban Bos Travel PT Naila, Sandra Setor Rp 202 Juta tapi Gagal Berangkat Haji

Jadi Korban Bos Travel PT Naila, Sandra Setor Rp 202 Juta tapi Gagal Berangkat Haji

Megapolitan
Dalamnya Makna Toleransi di Arsitektur Masjid Tjia Kang Hoo Pasar Rebo…

Dalamnya Makna Toleransi di Arsitektur Masjid Tjia Kang Hoo Pasar Rebo…

Megapolitan
Kaesang Didukung Jadi Calon Wali Kota Depok, PDI-P Bilang Belum Bahas Pilkada

Kaesang Didukung Jadi Calon Wali Kota Depok, PDI-P Bilang Belum Bahas Pilkada

Megapolitan
Polisi Buru Perampas Motor yang Tuduh Korban sebagai Pengeroyok di Bekasi

Polisi Buru Perampas Motor yang Tuduh Korban sebagai Pengeroyok di Bekasi

Megapolitan
Eko Patrio Mengaku Akan Tetap Bagi-bagi Sembako Usai Dituduh Kampanye dalam Video Viral

Eko Patrio Mengaku Akan Tetap Bagi-bagi Sembako Usai Dituduh Kampanye dalam Video Viral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke