Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Urai Kepadatan Kendaraan, "Contraflow" Diberlakukan dari Km 47 Tol Japek hingga Km 86 Tol Cipali

Kompas.com - 02/05/2022, 18:12 WIB
Joy Andre,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jasa Marga memberlakukan skema contraflow atau lawan arus imbas kemacetan sepanjang 39 kilometer yang terjadi di Tol Jakarta-Cikampek (Japek) menuju arah Cikampek.

General Manager Representative Office 1 Jasamarga Transjawa Tollroad Regional Division, Muhammad Taufik Akbar menjelaskan, pemberlakukan contraflow bertujuan untuk mengurai kepadatan kendaraan.

"Pemberlakukan contraflow dimulai sejak pukul 15.15 WIB untuk mengurai kepadatan lalu lintas kendaraan yang menuju ke arah Timur melalui Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan ruas Tol Cikopo Palimanan," kata Taufik dalam keterangan yang diterima oleh Kompas.com, Senin (2/5/2022).

Baca juga: Contraflow Diberlakukan dari Km 70 GT Cikatama hingga Km 87 GT Cipali

Skema contraflow diterapkan mulai Km 47 Tol Jakarta–Cikampek hingga Km 86 Tol Cikopo–Palimanan (Cipali).

Sebelumnya, Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri memberlakukan contraflow mulai Km 70 Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama (Cikatama) hingga Km 87 GT Cipali.

Kepala Bagian Operasi (Kabagops) Korlantas Polri, Kombes Eddy Djunaedi mengatakan, skema tersebut diberlakukan sejak pukul 15.17 WIB.

"Contraflow dari Km 70 sampai dengan 87 Cipali sudah dibuka (diberlakukan sejak) pukul 15.17 (WIB)," ujar Eddy, kepada wartawan, Senin (2/5/2022).

Baca juga: Pemberlakuan Skema “One Way” dan “Contraflow” di Ruas Jalan Tol Bersifat Situasional

Eddy mengatakan, pemberlakuan skema tersebut sesuai dengan situasi dan kondisi di lapangan atau diskresi kepolisian.

Sementara itu, Jasa Marga atas diskresi dari Kepolisian juga sudah memberlakukan sistem buka tutup di ruas Tol Layang atau Elevated Mohamed Bin Zayed (MBZ) secara kondisional sejak pukul 12.10 WIB.

Pemberlakukan sistem buka tutup tersebut juga dilakukan sebagai bentuk antisipasi kepadatan kendaraan yang terjadi di tol menuju ke arah Cikampek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com