Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Kendaraan Mogok, Bengkel di Puncak Dapat Rezeki Nomplok

Kompas.com - 06/05/2022, 15:11 WIB
Ihsanuddin

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah bengkel motor dan mobil di sepanjang Jalan kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, meraup penghasilan lebih karena banyak kendaraan yang mogok saat arus lalu lintas macet selama musim libur lebaran.

Banyaknya kendaraan yang rusak saat terjebak macet di kawasan puncak menjadi hal yang menguntungkan bagi para pengusaha bengkel tersebut.

Salah satu pemilik bengkel motor di kawasan Puncak, Ayi (35) di Bogor, Jumat, mengaku banyak motor yang mampir ke bengkelnya untuk perbaikan selama musim lebaran.

"Sehari yang sebelumnya cuman 10 motor sekarang bisa 25 motor yang datang," kata dia saat ditemui di bengkelnya di Jalan Raya Ciawi-Cianjur, Jumat (6/5/2022) seperti dilansir Antara.

Baca juga: Polisi Kerahkan Badut, Hibur Anak-Anak yang Terjebak Macet di Puncak

Umumnya, pengendara motor datang karena kampas rem yang habis hingga ingin ganti oli. Beberapa ada yang ingin memperbaiki ban yang bocor ataupun kempes.

"Kebanyakan sih ingin ganti oli ya. Mungkin karena motor orang biasa di jalan datar pas di jalan nanjak enggak ada tenaga jadi pada ganti oli," ujar Ayi.

Berkat kepadatan kendaraan saat masa libur lebaran, Ayi bisa meraup keuntungan Rp600.000 per hari dari orang yang ingin ganti oli motor saja.

Baca juga: Investigasi Hepatitis Akut, Dinkes DKI Pantau Semua Pasien yang Gejalanya Mirip

Hal senada juga dikatakan Adino (32), pemilik bengkel mobil di kawasan Puncak. Dia mengaku sejak H+1 lebaran, banyak mobil mogok karena terjebak macet yang datang ke bengkelnya.

Bahkan bengkel milik Adino tak mampu melayani semua pemobil. 

"Kemarin pas hari Selasa itu banyak mobil yang ke sini. Kalau enggak salah ada enam mobil tapi kita hanya tangani tiga karena kebanyakan," kata Adino.

Rata-rata mobil yang datang ke tempatnya mengalami masalah yang sama yakni kampas kopling yang habis, "over heat" hingga kampas rem yang habis.

Sekali ganti kampas kopling saja, pihaknya mengenakan biaya Rp2.500.000 per mobil. Harga tersebut sudah termasuk jasa bongkar pasang mesin.

Belum lagi biaya untuk mobil yang rusak karena "over heat".

"Biasanya mobil over heat itu karena kurang air radiator. Mesin tetap nyala tapi pendinginnya enggak ada jadi mesinnya panas," kata dia.

Baca juga: Puncak Bogor Berlakukan One Way Menuju Jakarta, Prioritaskan Kendaraan Wisatawan Pulang

Dirinya pun sampai saat ini masih disibukkan memperbaiki beberapa mobil yang rusak pada H+1 lebaran kemarin. Karena situasi ini, dia mengaku dalam satu minggu dapat meraup keuntungan sebesar Rp5.000.000.

"Sebelumnya mah sepi sekali. Cuman ada beberapa kendaraan doang sehari yang datang ke sini," ujar dia.

Adino menyarankan kepada para pengendara mobil yang ingin berkunjung ke Puncak untuk memeriksa kelayakan kampas kopling dan mengisi air radiator agar mesin bisa tahan lama jika terjebak macet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com