Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susah Payah Jual 5 Kilogram Daging Sehari Usai Lebaran, Pedagang: Dulu 15 Kilogram Habis

Kompas.com - 11/05/2022, 23:24 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang daging sapi mengeluhkan sulitnya mendapat pelanggan setelah hari raya Idul Fitri.

Pedagang daging di Pasar Slipi, Palmerah, Jakarta Barat, Adi mengatakan, saat ini ia hanya bisa menjual paling banyak 5 kilogram daging sapi per hari.

"Sekarang sepi banget, saya maksimal jual 4-5 kilogram daging tiap hari," kata Adi di Jakarta Barat, Rabu (11/5/2022).

Baca juga: Harga Daging Masih Tinggi, Pedagang: Biasanya Tiga Hari Setelah Lebaran Sudah Normal

Sebelum Ramadhan, Adi menyebutkan, ia bisa menjual hingga 15 kilogram daging setiap harinya.

Adi mengatakan, sepinya pembeli usai Lebaran 2022 ini diperkirakan lantaran beberapa faktor.

"Faktornya banyak, biasanya abis Lebaran itu orang malas makan daging. Selain itu uangnya juga mungkin sudah menipis setelah habis-habisan pas Lebaran," kata Adi.

Selain itu, ia juga menyoroti mahalnya harga daging yang diduga turut menjadi faktor sepinya pelanggan.

"Selain itu, karena harganya mahal banget begini. Masyarakat juga berpikir, ngapain makan daging mahal-mahal," kata Adi.

"Saya akui, kalau habis Lebaran itu memang sepi, tapi biasanya sepekan setelah lebaran itu biasanya harga turun berangsur normal. Lah ini masih mahal," keluh dia.

Baca juga: Harga Tertinggi Daging Sapi di Jakarta Tembus Rp 180.000 Per Kg

Adi mengatakan, harga daging saat ini mencapai Rp 160.000 per kilogram. Harga tersebut hanya turun sedikit dibandingkan hari Lebaran.

"Harga daging Rp 170.000 per kilogram sejak h-2 Lebaran, sekarang Rp 160.000. Harganya enggak turun-turun sejak sebelum mogok Februari lalu," kata Adi.

Sedangkan harga normal daging berada di kisaran harga Rp 130.000 hingga Rp 140.000 per kilogram.

"Harga mahal sudah lama yang akhirnya berujung pada aksi mogok Februari kemarin itu, karena harganya Rp 140.000. Lalu makin naik menjelang puasa jadi Rp 150.000. Masuk pertengahan ramadhan makin tinggi ke Rp 160.000," jelas Adi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com