TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Tangerang Selatan akan memberikan trauma healing kepada MZA (16), korban kekerasan fisik oleh sejumlah anak.
Sebagai informasi, MZA mengalami kekerasan pada Minggu (15/5/2022) di wilayah Serpong, Tangerang Selatan.
"Konsultasi hukum sudah tadi pukul 10.00 WIB. Rencana besok, Kamis (19/5/2022), ada layanan konsultasi psikolog buat korban. Dari P2TP2A dalam proses hukumnya tetap akan kami dampingi," ujar Kepala UPTD P2TP2A Tangsel Tri Purwanto saat ditemui di kantornya, Rabu (18/5/2022).
Baca juga: Viral Video yang Memperlihatkan Seorang Anak Di-bully, P2TP2A Tangsel: Korban Alami Kekerasan
"Dan dalam proses trauma healing-nya pun akan kami berikan layanan sampai dengan dianggap selesai oleh tim psikolog kami," lanjut dia.
Tri tidak menampik kemungkinan korban mengalami trauma berupa ketakutan setelah mengalami kekerasan.
Apalagi, saat korban dan orangtuanya datang ke kantor P2TP2A hari ini, Tri melihat masih ada bekas luka di bibir dan tangan kiri korban.
"Korban mendapat kekerasan berupa bullying dan luka fisik di bagian tangan serta lidahnya disundut menggunakan rokok juga ditusuk-tusuk pakai obeng," imbuh Tri.
Baca juga: Bocah Korban Kekerasan di Serpong Tangsel Disundut Rokok dan Ditusuk-tusuk Obeng
Sebelumnya diberitakan, video yang memperlihatkan seorang anak mengalami perundungan (bullying) viral di media sosial. Belakangan diketahui bahwa anak tersebut berinisial MZA.
Dalam video tersebut, tampak MZA dipaksa menjulurkan lidahnya, kemudian pelaku menyundutkan rokok ke lidah MZA.
"Mana lidah lu, melet, melet," ujar seorang terduga pelaku. Ada empat video yang menunjukkan perundungan terhadap korban.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.