Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Truk yang Melindas Remaja di Karawaci Diperiksa Polisi, Status Masih Saksi

Kompas.com - 03/06/2022, 21:18 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Sopir truk yang melindas seorang remaja di Jalan Otto Iskandardinata, Gerendeng, Karawaci, Kota Tangerang, Jumat (3/6/2022) siang, diperiksa kepolisian.

Adapun truk yang dikendarai sopir itu melindas remaja berinisial Y (18) pada Jumat sekitar pukul 11.30 WIB. Dalam kecelakaan ini, Y meninggal dunia.

Untuk diketahui, Y secara sengaja mengadang truk yang sedang melaju di Jalan Otto Iskandardinata.

Kasi Humas Polres Merro Tangerang Kota AKP Abdul Jana berujar, pemeriksaan terhadap sopir truk masih dilakukan hingga Jumat malam.

"Sopir truk masih dilakukan pemeriksaan," sebutnya saat dihubungi, Jumat malam.

Menurut dia, sopir truk tersebut tidak ditangkap. Sebab, hingga saat ini, proses pemeriksaan masih dilakukan.

Baca juga: Adang Truk di Karawaci Tangerang, Remaja Tewas Terlindas

Dengan demikian, status sopir truk dalam insiden itu masih sebagai saksi.

"Enggak, bukan ditangkap. Tapi dilakukan pemeriksaan. Semua saksi yang ada di situ (tempat kejadian perkara) juga (diperiksa)," tutur Jana.

Dia mengungkapkan, usai melindas Y, sopir truk tidak melarikan diri dari lokasi.

"(Sopir truk) enggak (melarikan diri). Ada dia sama kita," sebut Jana.

Jana sebelumnya mengungkapkan, saat mengadang truk di Jalan Otto Iskandardinata, Y tidak beraksi sendirian. 

Y mengadang truk itu bersama dengan rekan-rekannya.

Baca juga: Remaja Nekat Adang Truk di Jalan, Apa yang Harus Dilakukan Sopir?

Jumlah rekan Y yang juga mengadang truk masih diperiksa hingga saat ini.

Salah satu rekan Y juga menjadi korban akibat mengadang truk tersebut.

Namun, rekan Y tersebut tidak sampai tewas terlindas truk.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com