Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPRD DKI Usulkan Hari Bebas Macet dengan Gratiskan Tarif Angkutan Umum, Dishub Pilih Masifkan CFD

Kompas.com - 14/06/2022, 19:25 WIB
Sania Mashabi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Nasdem Wibi Andrino mengusulkan adanya hari bebas macet di Ibu Kota.

Menurut dia, hari bebas macet bisa dilaksanakan dengan menggratiskan tarif semua moda transportasi di Jakarta.

"Usul, kita bikin satu hari yang namanya bebas macet. Semua moda transportasi umum digratiskan. Ini Jakarta bebas macet sebagaimana Formula E punya narasi Jakarta bebas polusi," kata Wibi dalam rapat Komisi C di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (14/6/2022).

"Dalam seminggu ada satu hari khusus," ujar dia.

Baca juga: Dishub DKI: Perluasan Ganjil Genap Efektif Tingkatkan Kelancaran Lalu Lintas

Merespons usulan tersebut, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Lupito mengatakan, pihaknya sudah melaksanakan hari bebas kendaraan bermotor (HBKB).

Dibanding melaksanakan hari bebas macet dengan menggratiskan biaya naik moda transportasi umum, Syafrin memilih untuk memasifkan HBKB.

"Memang saat ini Jakarta telah melaksanakan HBKB setiap hari Minggu di Sudirman-Thamrin. Lima wilayah juga, ini kami akan masifkan menjadi serentak," kata Syafrin.

"Memang pilihannya lima sementara. Nanti kami akan lakukan kajian komprehensif terkait HBKB di hari lain," pungkas Syafrin.

Baca juga: Banyak Warga Kena Tilang, Sudah Tahu Ada Ganjil Genap, tapi Nekat Menerobos Demi Hindari Macet

Sebelumnya diberitakan, HBKB atau car free day sudah digelar kembali setelah dihentikan selama dua tahun akibat pandemi Covid-19.

Berikut lokasi CFD yang dilaksanakan di DKI Jakarta setiap Minggu:

1. Tingkat provinsi di Jalan MH Thamrin-Jalan Jenderal Sudirman (Simpang Patung Kuda-Simpang Bundaran Senayan)

2. Tingkat 5 wilayah kota administratif di:

• Jalan Suryo Pranoto (Simpang Harmoni-Simpang RSUD Tarakan)

• Jalan Tomang Raya (Simpang Tomang-Business Hotel Tomang)

• Jalan Sisingamangaraja (Patung Pemuda Membangun-CSW)

• Jalan Danau Sunter Selatan (Simpang Karya Beton-GOR Sunter)

• Jalan Pemuda (Simpang Arion-Simpang TU-Gas)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com