DEPOK, KOMPAS.com - Rizky, anak berusia 11 tahun yang dikabarkan hilang pada Sabtu (11/6/2022), ternyata meninggal dunia akibat hanyut di Kali Ciliwung, Pondokjaya, Cipayung, Depok.
Jenazah Rizky ditemukan di Pintu Air Manggarai, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (14/6/2022) kemarin.
Maman, paman korban, menuturkan bahwa saat itu pihak keluarga telah berupaya mencari keberadaan Riski hingga tiga hari tanpa arah sebelum akhirnya jenazahh Rizky ditemukan di Pintu Air Manggarai.
"Karena setiap kali, kami tanyakan awalnya (ke teman korban) dari pukul 18.00 sampai jam 13.00 itu, ditanya enggak ada yang bilang sebenarnya. Sudah tiga hari kita mencari korban tanpa arah, tanpa ada kabar," kata Maman saat ditemui di kediamannya, Rabu (15/6/2022).
Baca juga: Jasad Remaja Laki-laki Ditemukan Mengambang di Pintu Air Manggarai
Sebelum itu, kata Maman, pihak keluarga telah menanyakan kepada teman-teman korban saat proses pencarian awal, namun mereka mengaku tak mengetahui di mana Rizky.
Berselang dua hari kemudian, teman korban baru memberikan informasi bahwa Rizky hanyut di kali Ciliwung.
"Memang awalnya mereka mungkin tertutup karena merasa ketakutan, tapi setelah dua hari mereka merasa gelisah, susah tidur, merasa bersalah. Akhirnya mereka bicara sama kami," kata Maman.
Maman menduga, ketakutan teman-teman Rizky bermula saat korban tenggelam di Kali Ciliwung dan mereka tak dapat menyelamatkannya.
Baca juga: Jenazah Bocah 11 Tahun Ditemukan di Pintu Air Manggarai, Diduga Tenggelam
Sebab, dari pengakuan teman korban, salah satu dari sempat terpegang tangannya oleh Rizky.
"Sebenarnya ada satu temannya bilang tangannya sempat kepegang saat korban tenggelam itu," ujar Maman.
"Cuma karena arus dan kalinya dalam buat Putra, terseret, lepas lah pegangannya itu. Nah karena ketakutan itulah mereka pada diam, gitu," sambungnya.
Selain itu, Maman menuturkan, pakaian yang dikenakan korban sempat dipindahkan oleh teman-teman korban ke tempat lain.
"Memang bajunya ada di pinggir sungai sama temannya dipindahin dari pinggir sungai ke pondok dekat makam," ujarnya.
Namun, pihak keluarga enggan berspekulasi soal motif dipindahkan pakaian korban.
"Nah itu kan bicaranya mungkin (sama polisi), karena saya belum tahu akan hal itu. Cuma yang menjadi permasalahan yaitu apakah yang tadi mungkin (motifnya menghilangkan jejak) atau mungkin memang mereka merasa kasihan sama temannya karena bajunya ada di pinggir kali," imbuhnya.