Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FPI dan PA 212 Demo di Depan Kedubes India Jumat Siang, 600 Personel Polisi Dikerahkan untuk Pengamanan

Kompas.com - 17/06/2022, 12:38 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 600 personel kepolisian dikerahkan untuk mengamankan aksi unjuk rasa yang digelar di depan Kedutaan Besar (Kedubes) India, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (17/6/2022) siang.

Aksi penyampaian pendapat itu rencananya akan dilakukan oleh Front Persaudaraan Islam (FPI) hingga Persaudaraan Alumni (PA) 212. Aksi tersebut dipicu oleh adanya dugaan penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW di India.

"Ada 600 personel disiapkan, satu barakuda. Ini personel gabungan dari Polsek Setiabudi, Polres Jakarta Selatan, dan Polda Metro Jaya," ujar Kapolsek Setiabudi, Kompol Agung Permana saat dikonfirmasi.

Agung mengatakan, tidak ada pengalihan arus lalu lintas saat unjuk rasa berlangsung di ruas Jalan HR Rasuna Said, Setiabudi. Hanya saja ada penutupan pada sisi jalur lambat. Kendaraan masih dapat melintas melalui jalur cepat.

"Tidak ada (pengalihan arus lalin), tetap jalur cepat bisa digunakan nanti. Paling ditutup cuma jalur lambat yang dari Epicentrum ke Hotel Luwansa, ditutup," kata Agung.

Baca juga: FPI hingga PA 212 Bakal Gelar Unjuk Rasa di Kedubes India Jumat Siang

"Itu karena massa nanti di jalan raya yang sisi di jalur lambat yang dipakai (untuk demo)," sambung Agung.

Untuk diketahui, demo bertajuk Aksi 1706 itu direncanakan akan berlangsung sekitar pukul 13.00 WIB, diawali dengan shalat Jumat berjamaah di sekitar Kedubes India.

"Benar. Insha Allah (akan unjuk rasa di Kedubes India)," ujar Sekretaris Bantuan Hukum DPP Front Persaudaraan Islam, Aziz Yanuar saat dikonfirmasi, Jumat.

Aziz mengatakan, setidaknya akan ada 3.000 sampai dengan 4.000 massa aksi yang ikut dalam penyampaian pendapat.

Adapun aksi unjuk rasa itu merupakan bentuk protes atas penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW di India.

Baca juga: Roy Suryo Laporkan Pengunggah Pertama Meme Stupa Candi Borobudur Mirip Jokowi karena Dituduh sebagai Pembuat

"Datang seluruh umat islam serta lapisan masyarakat yang anti islamophobia dan anti fasis dan rasis macam India," ucap Aziz.

Setidaknya, ada 10 tuntutan yang nantinya akan disampaikan dalam aksi unjuk rasa itu. Salah satu di antaranya yakni memboikot produk India.

Selain itu massa aksi berencana juga ingin bertemu pihak dari Kedutaan Besar India terkait dugaan penghinaan terhadap Nabi Muhammad.

"Mau ketemu perwakilan dari Kedutaan India," kata Aziz.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com