Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Abadikan Legenda Betawi, Jalan Bang Pitung Gantikan Nama Jalan Kebayoran Lama

Kompas.com - 21/06/2022, 13:35 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama sosok legenda Betawi, Pitung, kini telah resmi dijadikan sebuah nama jalan di Jakarta, menggantikan nama Jalan Raya Kebayoran Lama.

Jalan ini terletak tak jauh dari kawasan Rawa Belong, Jakarta Barat, yang merupakan tempat kelahiran Pitung.

Sebuah tanda jalan berwarna hijau yang bertuliskan "Jalan Bang Pitung" sudah berdiri tegak di tengah jalan tersebut, tepat di atas pembatas jalur dua arah. Meski tak begitu besar, tanda jalan tersebut dapat terlihat di pertigaan lampu merah Rawa Belong.

Kasudin Kebudayaan Jakarta Barat, Ahmad Syaropi mengatakan, nama jalan tersebut diubah berdasarkan arahan Gubernur Anies Baswedan terkait pengubahan nama-nama jalan menjadi nama tokoh yang berjasa di Jakarta.

Baca juga: Anies Resmi Ubah 22 Nama Jalan di Jakarta dengan Nama Tokoh Betawi

Lebih lanjut ia mengatakan, ada sejumlah nama jalan lain yang juga akan diganti dengan nama tokoh dari Betawi. 

"Di Jakarta Barat ada beberapa usulan. Ada guru Ma'jid dan guru Ma'mun, Pitung, lalu Abdul Karim Bin Asfan, dan Junaid Al-Batawi," ujarnya kepada wartawan, Selasa (21/6/2022).

Syaropi mengatakan, nama Pitung banyak diusulkan oleh para pegiat silat di Rawa Belong.

"Pitung diusulkan oleh banyak sanggar silat yang ada di Rawa Belong. Sudah lama mereka buat gapura Kampung Silat Rawa Belong dan ingin mengabadikan Pitung sebagai nama jalan," jelas Syaropi.

Baca juga: Jawara dari Condet, Sosok Entong Gendut yang Gantikan Nama Jalan Budaya di Kramat Jati

Syaropi menjelaskan, proses perubahan nama jalan menjadi Jalan Bang Pitung membutuhkan waktu sekitar dua bulan.

Dalam proses perubahan nama itu, diakuinya tidak sedikit warga yang mengkhawatirkan dampak yang ditimbulkan dari perubahan nama jalan tersebut.

"Persoalan paling susah itu soal administrasi kependudukan saja. Banyak yang ketakutan buat mengurus surat-suratnya," ungkap dia.

"Tapi gubernur mengatakan tidak perlu khawatir, karena nanti ada pemerintah yang mengatur itu semua secara bertahap," ungkap Syaropi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com