Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Haji Darip, Panglima Perang Asal Klender yang Namanya Gantikan Jalan Bekasi Timur Raya

Kompas.com - 22/06/2022, 15:27 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama tokoh Betawi, Muhammad Arif atau yang lebih dikenal Haji Darip, diabadikan sebagai nama jalan di Jakarta Timur.

Jalan Haji Darip menggantikan nama jalan yang sebelumnya Jalan Bekasi Timur Raya. Jalan ini terletak di sekitar kelurahan Klender dan Cipinang, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur.

Nama Haji Darip lekat sebagai panglima perang yang ditakuti Belanda sekaligus pejuang kemerdekaan asal Klender.

Baca juga: Mengenal Mpok Nori, Komedian Betawi Bergaya Lugas yang Namanya Gantikan Jalan Bambu Apus

 

Mengutip dari situs Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Haji Darip mengawali perjuangan dengan berdakwah di sebuah mushala kecil yang kini berubah menjadi Masjid Al-Makmur yang cukup megah di Klender.

Di Klender, Haji Darip bergabung dengan sejumlah ulama dari Klender yang juga pejuang seperti Kiai Haji Mursyidi dan KH Hasbiallah. Keterlibatan Darip dalam perjuangan merebut kemerdekaan dimulai pada masa pendudukan Jepang.

Pada 1 Maret 1942, bala tentara Jepang mendarat di Banten. Beberapa hari kemudian mereka memasuki Kota Jakarta. Setelah beberapa bulan Tentara Pendudukan Jepang berada di Jakarta, keadaan kota bukanlah lebih baik.

Baca juga: Lika-liku Hidup Haji Bokir, dari Penjudi Jadi Legenda Seniman Betawi

"Dimana-mana mulai kesulitan memperoleh bahan pokok seperti beras, jagung, dan barang kelontong lainnya," dikutip dari kebudayaan.kemdikbud.go.id.

Kesulitan untuk memperoleh bahan pokok dirasakan oleh hampir seluruh rakyat di Jakarta.

Dengan keadaan yang semakin menyengsarakan rakyat, Haji Darip kemudian memimpin masyarakat di Klender dan menghimpun para jawara untuk melakukan perlawanan terhadap tentara pendudukan Jepang.

Haji Darip memerintahkan anak buahnya untuk menyerbu dan mengusir tentara Jepang di Pangkalan Jati, Pondok Gede, Cipinang Cempedak, sepanjang Kali Cipinang dan lain-lain.

Baca juga: Jawara dari Condet, Sosok Entong Gendut yang Gantikan Nama Jalan Budaya di Kramat Jati

Pada suatu penyerangan, Klender berhasil diduduki Belanda dan sekutu.

Haji Darip dan pasukan BARA pun hijrah ke beberapa tempat, dari Tambun hingga ke Purwakarta dan membentuk Barisan Pejuang Rakyat Indonesia (BPRI) Jakarta Raya.

Di tempat persembunyiannya di Purwakarta, ia menyusun strategi melawan Belanda. Haji Darip dianggap oleh Belanda sebagai orang yang berbahaya. Ia pun kemudian dipenjara.

Setelah penyerahan kedaulatan RI pada akhir Desember 1949, Haji Darip dibebaskan dari penjara. Ia menghabiskan waktu untuk berdakwah di Klender dan sekitarnya.

Panglima perang asal Klender ini meninggal di Jakarta pada 13 Juni 1981. Ia dimakamkan di Pemakaman Wakaf Ar-Rahman Jalan Tanah Koja II, Jatinegara Kaum, Pulogadung Jakarta Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com