Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemisahan Tempat Duduk Penumpang di Angkot Disambut Baik, Warga: Banyak Pelecehan Seksual Tak Terekam

Kompas.com - 12/07/2022, 18:57 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aturan soal pemisahan tempat duduk penumpang laki-laki dan perempuan di angkutan kota (angkot) disambut baik oleh penumpang dan sopir angkot.

Salah satu penumpang, Citra (23) mengatakan, aturan itu guna mencegah pelecehan seksual di dalam angkot.

"Sangat setuju ya, soalnya banyak kejadian (pelecehan seksual) ya. Kalau enggak kerekam kan enggak bakal ada yang ngaku gitu, terus kebanyakan perempuan juga takut untuk berkomentar," kata Citra di Terminal Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (12/7/2022).

Baca juga: Tak Sepakat Pemisahan Tempat Duduk di Angkot, Dewan Transportasi: Turki Saja Tidak Begitu

Citra menuturkan, tempat duduk penumpang laki-laki dan perempuan di dalam angkot memang sebaiknya dipisah.

"Menurut saya lebih baik seperti itu. Enggak jadi masalah dipisah ya. Kami juga jadi lebih nyaman sebagai perempuan," kata Citra.

Hal senada juga diungkapkan salah satu penumpang angkot yang lain, Beata (22).

"Kalau dipisah jauh lebih nyaman sih," kata Beata.

Selama ini, Beata kurang nyaman saat duduk laki-laki dan perempuan di dalam angkot dicampur.

Baca juga: Tak Sepakat Pemisahan Tempat Duduk di Angkot, Dewan Transportasi Soroti Gerbong Wanita di KRL

"Kadang kurang nyaman kalau angkutan-nya penuh, terus cewek cowok nyatu," ujar Beata.

Sementara itu, salah satu sopir angkot, Herdin, juga setuju dengan aturan pemisahan tempat duduk antara laki-laki dan perempuan.

"Saya sih setuju, itu jauh lebih baik ya. Maksudnya jadi lebih aman ya," kata sopir angkot jurusan Kampung Melayu-Pulogadung itu.

Sebelumnya, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta mewacanakan pemisahan tempat duduk penumpang laki-laki dan perempuan di angkot. Kepala Dishub DKI Syafrin Lupito mengatakan, hal itu bertujuan untuk mencegah pelecehan seksual.

"Agar kejadian pelecehan seksual di angkot tidak terjadi lagi, ke depan kami akan melakukan pengaturan pemisahan tempat duduk bagi penumpang angkot," kata Syafrin kepada Kompas.com, Senin (11/7/2022).

Baca juga: Wacana Pemisahan Tempat Duduk di Angkot Dinilai Bakal Sulit Berjalan

Syafrin menjelaskan, penumpang perempuan akan disediakan tempat di bangku dengan kapasitas empat orang.

Sementara penumpang laki-laki disediakan bangku di seberangnya dengan kapasitas penumpang enam orang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com