Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir di Ciledug Indah Surut, Petugas Bersihkan Jalan dari Lumpur dan Batu

Kompas.com - 17/07/2022, 11:25 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Beberapa petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Tangerang bekerja sama membersihkan banjir di Perumahan Ciledug Indah, Minggu (17/7/2022). 

Pantauan Kompas.com, petugas damkar tampak menyemprot jalan, sedangkan petugas BPBD mencangkul puing aspal yang retak.

"Sekarang lagi membantu masyarakat pembersihan jalanan termasuk lumpur-lumpur, batu-batu kecil disemprot pakai air biar bersih kembali seperti semula," ujar Babinsa Pedurenan Karang Tengah Serda Agus Supriyanto saat ditemui di lokasi, Minggu (17/7/2022).

Ia menuturkan, penyemprotan dilakukan sejak pukul 08.00 WIB.

Setelah banjir mulai surut pada Sabtu siang sekitar pukul 12.00 WIB, jalanan di wilayah RW 006 Ciledug Indah I dipenuhi aspal yang retak.

Baca juga: Banjir di Perumahan Ciledug Indah Mulai Surut, Tidak Ada Lagi Warga yang Mengungsi

Menurut Agus, retakan aspal tersebut terbawa banjir dari aspal retak yang berada di Jalan Raya Hasyim Ashari.

"Mulai surut cepat jam 12.00 siang, Sabtu. Untuk kondisi saat ini masih dalam tahap pembersihan pasca banjir untuk jalanan aspal terkelupas," jelas Agus.

Meski proses penyemprotan jalan masih berlangsung hingga pukul 10.45 WIB, pengendara roda dua maupun roda empat sudah bisa melewati jalanan tersebut.

Hanya saja, pemotor dan pengemudi yang keluar masuk harus bergantian untuk melewati jalanan yang sedang disemprot karena terdapat mobil Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Damkar Kota Tangerang di lokasi pembersihan.

Baca juga: Sejumlah Titik Terendam Air, Wagub DKI Klaim Penanganan Banjir Cukup Berhasil

Sebelumnya diberitakan, banjir hingga mencapai 1,5 meter merendam ratusan rumah yang berada di sejumlah perumahan di kawasan Ciledug, Tangerang, Sabtu (16/7/2022) pagi.

Akibat banjir ini, sejumlah warga telah dievakuasi ke tempat penampungan.

Kepala Divisi Humas Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangerang Ade Kurniawan mengatakan, banjir tersebut merendam ratusan rumah di sejumlah kawasan di Kota Tangerang dengan ketinggian yang bervariasi, mulai dari 50 sentimeter, hingga 1,5 meter.

Banjir terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi dan adanya luapan air di Kali Angke hingga tanggul yang jebol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Megapolitan
Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com