Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Sarankan Pemprov DKI Fasilitasi "Citayam Fashion Week" agar Tertib

Kompas.com - 22/07/2022, 16:44 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar tata kota dari Universitas Trisakti Nirwono Yoga menyarankan pemerintah provinsi DKI Jakarta memfasilitasi ajang "Citayam Fashion Week" di Dukuh Atas agar berlangsung tertib dan tidak mengganggu pengguna jalan lain. 

Nirwono mengatakan, di sejumlah kota besar, pemakaian zebra cross untuk sejumlah kegiatan merupakan hal yang jamak dilakukan. 

Hal yang terpenting, jangan sampai kegiatan itu mengganggu kenyamanan serta keselamatan pengguna jalan. 

"Zebra cross memang digunakan untuk menyeberang, tetapi pada saat bersamaan ketika lampu lalu lintas merah/berhenti, zebra cross sebagai ruang publik dapat digunakan untuk berbagai kegiatan dalam waktu sangat singkat, termasuk fashion show, pantomim, berteater, bermusik dan bernyanyi," kata Nirwono kepada Kompas.com, Jumat (22/7/2022). 

Baca juga: Saat Pemkot Jakpus Larang Citayam Fashion Week, tapi Justru Diramaikan Anies Baswedan...

Hal ini sudah jamak dilakukan di kota-kota dunia seperti di Paris, London, New York, Tokyo, untuk menarik perhatian warga/pengguna lalulintas," sambungnya. 

Oleh karena itu, Nirwono tidak sependapat dengan pernyataan Pemerintah Kota Jakarta Pusat Irwandi yang melarang kegiatan fashion show di zebra cross. 

"Zebra cross sebagai ruang publik dapat digunakan untuk kegiatan publik selama tidak mengganggu arus lalulintas maupun tidak membahayakan mereka sendiri dan penyeberang zebra cross lainnya," kata dia. 

Daripada melarang, ia menyarankan Pemprov DKI memfasilitasi kegiatan Citayam Fashion Week. Misalnya, Pemprov DKI bisa memasang lampu lalu lintas di zebra cross Dukuh Atas. Sehingga lenggak-lenggok muda-mudi di atas fasilitas penyebrangan jalan itu tak mengganggu kendaraan bermotor yang melintas. 

Baca juga: Citayam Fashion Week Tetap Digelar di Zebra Cross meski Dilarang Pemkot Jakpus

Selain itu, Pemprov DKI juga diminta untuk terus menerjunkan petugas guna menjaga ketertiban disana. 

"Pemda DKI dan petugas polantas dapat memfasilitasi dan menjaga keamanan, keselamatan dan kelancaran lalulintas," kata Nirwono. 

Aksi "Citayam Fashion Week" dimana muda-mudi yang berkumpul di dukuh atas memanfaatkan zebra cross sebagai catwalk menuai pro dan kontra di internal Pemprov DKI.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Catwalk di Dukuh Atas, Jakarta Pusat Bersama Jajaran Bank Investasi Eropa, Selasa (19/7/2022)Dokumen Pemprov DKI Jakarta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Catwalk di Dukuh Atas, Jakarta Pusat Bersama Jajaran Bank Investasi Eropa, Selasa (19/7/2022)

Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi sebelumnya melarang adanya kegiatan "Citayam Fashion Week" di Dukuh Atas, tepatnya di penyeberangan jalan alias zebra cross karena dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi pengguna jalan yang lain.

"Jangan bikin acara catwalk-nya di zebra cross (penyeberangan jalan), mohon untuk patuhi aturan-aturan pemakai jalan dan bantu pengguna jalan lainnya, ada pengguna jalan yang jadi terganggu," kata Irwandi saat dihubungi wartawan, Kamis (21/7/2022).

Namun Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan, fashion show di zebra cross itu tidak dilarang. 

Baca juga: Influencer Citayam Fashion Week Ungkap Alasan Tolak Beasiswa yang Ditawarkan Sandiaga Uno

Sebab, sampai saat ini ia belum pernah mengeluarkan surat keputusan terkait larangan tersebut. 

"Selama belum ada surat, maka belum ada larangan," ujar Anies.

Anies justru sebelumnya turut mengajak tamunya dari eropa untuk menjajal berlenggak-lenggok di zebra cross tersebut. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com