Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nenek 78 Tahun Kehilangan Gelang Emas Setelah Dihipnotis di Koja, Polisi Selidiki Pelat Kendaraan Pelaku

Kompas.com - 26/07/2022, 18:40 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi tengah memburu pelaku hipnotis terhadap nenek berinisial HU (78) di Jalan Melur Tugu, Koja, Jakarta Utara. Gelang emas korban raib usai dihipnotis di dalam mobil.

"Saat ini sedang penyelidikan dengan mengecek pelat nomor kendaraan yang dipakai pelaku," ujar Kepala Kepolisian Sektor Koja (Kapolsek) Kompol Mulyana, Selasa (26/7/2022).

Selain itu, polisi juga tengah mengumpulkan rekaman closed-circuit television (CCTV) di sekitar lokasi.

Baca juga: Nenek 78 Tahun Jadi Korban Hipnotis di Koja, Gelang Emas 20 Gram Raib

"Kami juga sudah memeriksa tiga saksi," kata Mulyana.

Aksi hipnotis itu bermula saat korban duduk-duduk di depan rumahnya.

Kemudian datang dua orang laki-laki turun dari mobilm Mereka bertanya alamat kepada korban.

"Namun, saat itu korban tidak begitu menanggapinya karena omongan pelaku tidak jelas," ujar Mulyana.

Salah satu pelaku kemudian berbicara menggunakan bahasa Padang untuk berbincang dengan korban. Selanjutnya korban dibujuk untuk naik mobil, tetapi berusaha menolak.

Baca juga: Nenek 78 Tahun Dihipnotis di Koja, Korban Dibujuk Naik Mobil Sebelum Perhiasan Emasnya Raib

"Namun pelaku tetap membujuknya. Akhirnya korban terbujuk dan mau diajak naik mobil," kata Mulyana.

Setelah korban berada di atas mobil, para pelaku bilang ke korban bahwa mereka akan beramal sembari menunjukkan banyak amplop. Korban kemudian diberi satu amplop yang disebut berisi mata uang dolar.

"Salah satu pelaku melihat gelang emas yang dipakai korban. Pelaku bilang gelangnya bagus dan akan membelikan untuk istrinya, sehingga korban membiarkan pelaku melepas gelang yang dipakainya," kata Mulyana.

Setelah itu, korban diturunkan ke tempat semula. Korban baru sadar usai turun dari mobil.

Korban membuat laporan usai jajaran Polsek Koja mendatangi rumah korban pada Minggu (24/7/2022). Disebutkan gelang emas dengan berat 20 gram milik korban raib.

Aksi hipnotis itu terjadi pada Jumat (22/7/2022) sekitar pukul 13.00 WIB. Dalam rekaman CCTV yang beredar di media sosial, tampak korban dihampiri dua pelaku yang baru saja turun dari mobil.

"Seorang wanita paruh baya diduga jadi korban hipnotis yang dilakukan sekelompok pria yang berpura pura bertanya alamat pengurus masjid dengan alasan akan memberikan sumbangan," tulis narasi akun Instagram @lensa_berita_jakarta, Senin (25/7/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com