Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KNKT Masih Evaluasi Penyebab Kecelakaan Maut Truk Pertamina di Cibubur

Kompas.com - 31/07/2022, 15:19 WIB
Sania Mashabi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih melakukan evaluasi penyebab terjadinya kecelakaan truk Pertamina di CBD Cibubur, Bekasi, Jawa Barat.

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan analisa data yang didapat soal kecelakaan tersebut.

"Kita lagi evaluasi sama analisa data-data yang kami dapetin," kata Soerjanto saaf dihubungi, Minggu (31/7/2022).

Baca juga: Dishub Kota Bekasi Sebut Kecelakaan Truk Pertamina di Cibubur Bukan karena Lampu Merah

Soerjanto mengaku belum bisa membuka data apa saja yang sedang diteliti oleh KNKT. Ia baru akan membuka hasil tersebut setelah selesai kajian.

Namun, yang bisa dipastikan oleh Soerjanto adalah keberadaan lampu lalu lintas di kawasan kecelakaan itu menjadi salah satu faktor penyebab kecelakaan maut terjadi.

"Berkontribusi, menjadikan fatalitasnya semakin tinggi. Jadi bukan penyebab, berkontribusi," ujar dia.

Ia pun menargetkan bisa menyampaikan penyebab kecelakaan yang melibatkan truk tanki PT Pertamina (Persero) paling lambat dua bulan dari sekarang.

"Kajiannya baru kita tahu seperti apa nanti, apakah memang mencukupi kajiannya atau ada yang kurang, nanti apa saran dan rekomendasinya untuk perbaikannya," ucap dia.

Baca juga: Koreksi Humas Polda Metro, Dirlantas Pastikan Tersangka Kecelakaan di Cibubur Hanya Sopir Truk Pertamina

Sebelumnya diberitakan, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi Dadang Ginanjar mengatakan, kecelakaan maut truk Pertamina di Cibubur bukan persoalan lampu merah semata.

Hal ini disampaikan Dadang saat dijumpai di Alun-alun M. Hasibuan, Jalan Veteran, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jumat (29/7/2022).

"Ini kan bukan soal lampu merah, ini soal kecelakaan. KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) kan sedang menginvestigasi," kata Dadang dikutip dari Tribunjakarta.com.

Menurut Dadang, pembangunan lampu merah Cibubur CBD sudah memiliki analisa sebelum diuji coba dan beroperasi.

Namun, dia tidak menjelaskan secara rinci analisa seperti apa yang telah dilakukan Dishub Kota Bekasi sebelum mengoperasikan lampu merah di simpang Cibubur CBD.

Baca juga: Dua Korban Kecelakaan Truk Pertamina di Cibubur Perlu Operasi dan Perawatan Intensif

Padahal, lampu merah di simpang Cibubur CBD tidak laik karena berada tepat di kontur jalan yang menurun.

"Ada (analisa sebelum beroperasi)," ujar Dadang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com