Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Kecelakaan Truk Pertamina Merenggut Orang Terkasih, Ruslan Pulang Bersama Peti yang Tertutup Rapat..

Kompas.com - 20/07/2022, 11:23 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kegundahan itu sudah dirasakan keluarga dan kerabat, sejak Mohamad Ruslan (43) tidak lagi dapat dihubungi saat pergi bekerja mengambil paket di kawasan Cibubur, Senin (18/7/2022) sore.

Seperti hari lainnya, hari itu, Ruslan berangkat dari kediamannya di Gang Nasib, Palmerah, Jakarta Barat, menuju kawasan Cibubur.

Ruslan bekerja sebagai kurir sebuah perusahaan laboratorium dental yang biasa berkeliling mengambil paket dari klinik-klinik gigi.

Namun, keberangkatan Ruslan pagi itu tidak biasa. Rumiyati (60) Ibunda Ruslan, mengatakan, pagi itu anak sulungnya tersebut berpamitan lebih khusyuk dari biasanya.

Baca juga: Kata Saksi, Sopir Truk Pertamina Minta Dibawa ke Polisi Setelah Tabrak Sejumlah Kendaraan di Cibubur

"Dia jalan jam setengah 10 pagi, dia cium tangan, dia minta doa, 'Mak, doain ya biar selamat, biar kerjanya lancar'," kenang Rumiyati saat ditemui di rumah duka, Selasa (19/7/2022).

Rumiyati bercerita pagi itu hatinya terasa berat, ia merasakan kegundahan sepanjang hari.

Kegundahannya memuncak, setelah mengetahui bahwa Ruslan belum juga pulang meski waktu menunjukan pukul tengah malam.

Padahal, kata Rumiyati, Ruslan biasa pulang sekitar pukul 21.00 WIB.

"Sampai jam 2, jam 3, subuh enggak pulang juga. Hati sudah deg-degan, saya tahajud, doa-doa semoga anak saya sehat-sehat," kata Rumiyati.

Baca juga: Ketegaran Keluarga Korban Kecelakaan Truk Pertamina di Cibubur Jemput Jenazah RS Polri...

Beberapa tetangga melihat, Rumiyati yang sudah lansia itu sampai keluar masuk lingkungan kampung malam itu. Dengan langkah kecil yang tertatih-tatih, ia mencari anaknya sembari menangis.

Kontak terakhir

Kekhawatiran juga meliputi rekan kerja Ruslan sejak Senin sore. Pasalnya, Ruslan yang sempat melaporkan akan mengambil paket di lokasi terakhir, tidak pernah tiba.

Fatma (29), istri dari atasan Ruslan, menceritakan, Ruslan biasa berkeliling menjemput paket di kawasan Cibubur. Ruslan dikenal sebagai pekerja yang rajin selama bekerja 8 tahun.

"Dia biasa pulang sekitar jam 8 atau jam 9. Ambil paketnya enggak menentu jumlahnya. Kadang keluar siang atau sore," kenang Fatma, Selasa.

Baca juga: Aksi Satpam Saat Kecelakaan Maut Truk Pertamina di Cibubur, Selamatkan Bocah hingga Menenangkan Sopir Truk

Hari itu, Fatma mengatakan, sekitar pukul 15.18 WIB, Ruslan sempat mengabari kantornya bahwa ia hendak mengambil paket terakhir. Ia pun berangkat dari lokasi sebelumnya di kawasan Kota Wisata Cibubur.

"Sekitar jam 2 siang itu dia sudah ambil tiga paket. Terakhir chat via WhatsApp jam 15.18 WIB, katanya mau ambil di (klinik) dental terakhir," kata Fatma, Selasa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com