JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menjuluki Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai "Bapak Perubahan Nama".
Sebutan untuk Anies itu dilontarkan saat Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta menggelar diskusi publik bertema "Apa yang Sepatutnya Dikerjakan 2 Tahun Penjabat Gubernur DKI Jakarta 2022-2024?" di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (22/8/2022).
Gembong menilai, Anies selama menjadi gubernur tak menghasilkan program yang berdampak kepada warga Jakarta.
Selama bekerja, Anies justru kerap mengganti sejumlah istilah atau nama program kerja.
"Tidak ada pekerjaan spektakuler selama lima tahun yang dikerjakan Anies. Karenanya, Bapak Anies saya juluki sebagai Bapak Perubahan Nama," tutur Gembong, saat diskusi, Senin.
Ia mencontohkan, salah satu program yang istilahnya diganti oleh Anies adalah normalisasi.
Baca juga: Anies Ganti Nama RSUD, Ini Daftar 31 Lokasi Rumah Sehat untuk Jakarta
Program itu diketahui merupakan program rutin Pemprov DKI untuk melebarkan aliran sungai atau membersihkan endapan yang ada di sungai.
Oleh Gubernur Anies, istilah normalisasi diganti menjadi naturalisasi.
Namun, di sisi lain, Anies malah tak menggarap program normalisasi atau naturalisasi.
"Lima tahun berdebat soal istilah apakah pakai normalisasi atau naturalisasi, tetapi tidak dikerjakan dua-duanya," sebutnya.
Baca juga: Nasib Proyek Normalisasi Ciliwung di Era Anies, Empat Tahun Mandek, Kini Berubah Target
Ia menegaskan, Anies merupakan ahli bahasa. Namun, Gubernur DKI bukan seorang yang ahli bekerja.
"Lima tahun ini, narasi dia (Anies) kan bagus, orang bisa klepek-klepek kalau dengar. Dia memang ahli bahasa, tetapi tidak ahli kerja," kata Gembong.
Untuk diketahui, selain mengganti istilah normalisasi menjadi naturalisasi, Anies juga mengganti istilah program atau aset pemerintah lain.
Perubahan terkini lain, yaitu penjenamaan (branding) rumah sakit umum daerah (RSUD) menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta.
Baca juga: Deretan Perubahan Istilah oleh Anies: Normalisasi Sungai, Nama Jalan, dan RSUD
Saat itu, Anies melakukan penjenamaan untuk mengganti pola pikir warga terhadap rumah sakit (RS).
Kemudian, pada Juni 2022, Anies mengganti 22 nama jalan di Jakarta menjadi nama tokoh Betawi.
Penggantian puluhan nama jalan ini lantas menimbulkan pro-kontra di antara masyarakat yang terdampak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.