Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadiri Pelantikan Pengurus IDI Jakarta, Wagub Riza Berharap Pelayanan Berubah Menjadi Promotif dan Preventif

Kompas.com - 28/08/2022, 17:01 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menghadiri acara Pelantikan Pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Provinsi DKI Jakarta Periode 2022-2025. 

Pelantikan tersebut digelar di Westin Hotel, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (28/8/2022).

Riza berharap pelayanan IDI Wilayah DKI Jakarta semakin difokuskan pada kebutuhan masyarakat. Riza juga berharap fokus pelayanan IDI juga semakin berubah dari kuratif dan rehabilitatif menjadi promotif dan preventif.

Selama ini IDI, khususnya di Jakarta, dinilai telah banyak membantu pemerintah. Salah satunya dalam penanganan pandemi Covid-19.

Baca juga: Branding Rumah Sehat Tuai Kritik, Wagub DKI: Yang Penting Semua Punya Niat Baik

"Tentu kita berharap IDI membantu pemerintah, membantu masyarakat. Pentingnya kita melakukan pola hidup sehat dan bersih," kata Riza dikutip dalam keterangan resminya, Minggu (28/8/2022).

Ia juga mengatakan, kode etik kedokteran menjadi penting untuk diperhatikan. Etik bukan soal benar dan salah, tetapi apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.

Ia berharap para pengurus yang baru dilantik dapat melaksanakan tugas dengan amanah.

"Harapan saya, Pengurus IDI Wilayah DKI Jakarta Periode 2022-2025 dapat selalu bersinergi dengan Pemprov DKI Jakarta, instansi terkait, dan masyarakat dalam rangka mewujudkan layanan kesehatan masyarakat yang terintegrasi, aman, berkualitas dan efisien," ujar Riza.

Ketua IDI Wilayah DKI Jakarta, Aldrin Neilwan Panca Putra berpandangan bahwa zaman terus berubah. Hal itu berdampak pada pergeseran nilai-nilai dan kebutuhan.

Baca juga: Jadi Rumah Sehat untuk Jakarta, RSUD Kepulauan Seribu Butuh Upgrade Kamar Operasi

IDI diharapkan dapat mengantisipasi berbagai tuntutan. Setidaknya, kata dia, ada tiga hal mendasar yang menurutnya harus dilakukan IDI.

Pertama, IDI harus memiliki kemampuan melihat dan menganalisis situasi global, regional dan nasional. Kedua, IDI juga mesti menentukan apa yang akan dicapai, bagaimana mencapainya, dan langkah strategis apa saja yang akan dilakukan.

Terakhir, IDI juga harus mampu keluar dari zona nyaman yang sesungguhnya tidak produktif. "Sudah saatnya kita melakukan transformasi di segala bidang," ucap Aldrin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com