Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasha Ungu Protes Kena Macet Akibat Lumpur Galian Kabel, Warga: Saya Kira Penduduk Sini Juga

Kompas.com - 31/08/2022, 16:06 WIB
M Chaerul Halim,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Sigit Purnomo Syamsuddin Said atau yang akrab disapa Pasha Ungu naik pitam lantaran lumpur tanah merah di Jalan PLN, RT 024 RW 005, Kelurahan Gandul, Kecamatan Cinere, Depok, menyebabkan macet.

Lumpur yang memenuhi ruas jalan itu berasal dari proyek pengeboran tanah untuk jalur listrik milik PT PLN (Persero).

Momen Pasha Ungu yang geram itu terekam dan dimuat oleh akun Instagram @infodepok_id. Dalam video itu, Pasha nampak tak memakai alas kaki menghampiri petugas proyek.

Baca juga: Kena Macet karena Jalan Dipenuhi Lumpur Galian PLN, Pasha Ungu Protes

Pria kelahiran Donggala, Sulawesi Tengah itu tampak tengah memprotes seorang petugas yang sedang membersihkan tanah yang tumpah di jalan.

"Maksud saya solusinya enggak begini juga pak. Sekarang di sana macet, di sini macet," ujar Pasha dalam unggahan video tersebut.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Info Depok (@infodepok_id)

Sementara itu, seorang saksi mata bernama Agus mengatakan, kejadian itu terjadi sekitar pukul 07.30 WIB, saat Pasha tengah mengantarkan anaknya berangkat ke sekolah.

Di tengah perjalanan, mobil yang ditumpangi Pasha tidak bisa melintas karena petugas proyek tengah membersihkan lumpur yang memenuhi jalan tersebut.

"Pasha-nya turunnya di sana jauh, dia jalan kaki ke sini. Dia enggak pake sendal. Saya pikir penduduk sini juga," kata Agus saat ditemui di lokasi, Rabu.

Baca juga: Tanah Proyek Galian Kabel Bikin Kotor dan Licin Jalan PLN Gandul Depok, Arus Lalu Lintas Sempat Macet

Ia mengaku sempat melihat momen Pasha memarahi petugas lantaran kemacetan yang menyulitkan dirinya dan masyarakat lain untuk melewati jalan tersebut.

"Nah kebetulan tiba-tiba datang dia (Pasha) marah-marah, kemudian ribut di sini. Tapi saya enggak tau itu Pasha Ungu. Dia marah-marah karena macet banget, enggak bisa lewat," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com