Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik Kedai Kopi di Halte Harmoni, Dibangun untuk Layani Penumpang lalu Dibongkar karena Bikin Sempit

Kompas.com - 03/09/2022, 10:55 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polemik keberadaan sebuah kedai kopi di dalam Halte Transjakarta Harmoni, Jakarta Pusat, mencapai titik akhir.

Pasalnya, kedai kopi tersebut telah dibongkar dan ruang tunggu di dalam halte kini menjadi lebih luas.

Polemik itu ramai dibicarakan ketika muncul unggahan di media sosial yang mengeluhkan keberadaan gerai kopi di Halte Harmoni yang diduga memicu penumpukan penumpang.

Twit tersebut diunggah oleh akun @infojakarta pada Senin (15/8/2022).

Baca juga: Ramai soal Unggahan Sebut Gerai Kopi di Halte Harmoni Picu Penumpukan Penumpang, Ini Kata Transjakarta

"Misi nih om @PT_Transjakarta, pejabat yang mana yang ngijinin ide bikin kedai kopi didalam Halte Harmoni? Penumpang masih desek-desekan, tempatnya malah diambil buat jualan kopi. Et dah," tulis akun @infojakarta

"Dari dulu, Halte Harmoni ini selalu penuh sesak di peak hour. Sekarang makin parah sejak ada gerai kopi," lanjutnya.

Menyikapi twit tersebut, warganet juga mengeluhkan hal yang sama. Mereka turut mengeluhkan penumpukan penumpang di Halte Harmoni yang diduga semakin parah sejak adanya gerai kopi.

Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Kamis (18/8/2022) pukul 18.27 WIB, banyaknya penumpang yang menggunakan transjakarta menimbulkan antrean panjang.

Baca juga: Wagub DKI Akan Minta PT Transjakarta Evaluasi Keberadaan Kedai Kopi di Halte Harmoni

Pengguna transjakarta yang ingin membeli kopi di kedai tersebut berdempetan dengan pengguna transjakarta yang mengantre menunggu kedatangan bus.

Taufik, pengguna yang sedang antre menunggu kedatangan bus, merasakan Halte Transjakarta Harmoni menjadi lebih sempit sejak adanya kedai kopi itu.

Akibatnya, Halte Harmoni terasa semakin sesak.

"Dulu kan, sebelum ada kedai kopi, antrean bisa lebih luas, kan kalau sekarang terlihat lebih sumpek," kata Taufik di Halte Transjakarta Harmoni, Kamis.

Baca juga: Ragam Komentar soal Kedai Kopi yang Dianggap Persempit Ruang Halte Harmoni

Taufik mengungkapkan, keberadaan kedai kopi itu tak terlalu menarik perhatiannya. Ia justru mengeluhkan keadaan halte yang menjadi lebih padat.

"Enggak begitu (tertarik), karena kan kita kalau pulang buru-buru juga. Kalau mau beli kopi, jadi ya buat apa?" ungkapnya.

Diwawancarai terpisah, penumpang bernama Nur berharap PT Transportasi Jakarta segera mengembalikan Halte Transjakarta Harmoni seperti sebelum ada kedai kopi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com