Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karier Achmad Izzul Waro, dari Timses Anies-Sandi, Anggota TGUPP, Kini Diberhentikan sebagai Direktur Transjakarta

Kompas.com - 05/09/2022, 08:21 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI Jakarta memberhentikan Achmad Izzul Waro dari jabatan Direktur Pelayanan dan Pengembangan PT Transjakarta.

Berdasarkan keterangan tertulis Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) DKI Jakarta, posisi Izzul Waro digantikan oleh Lies Permana Lestari.

Sebelum menjabat Direktur Pelayanan dan Pengembangan PT Transjakarta sejak akhir Oktober 2018, Izzul Waro bertugas di Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Dia adalah anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP).

Baca juga: Pemprov DKI Ganti 2 Direktur PT Transjakarta dan Angkat Komisaris Baru

Sebelum menjadi anggota TGUPP, Izzul Waro merupakan bagian dari tim pemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta tahun 2017.

Izzul merupakan tim pakar Anies-Sandiaga di bidang transportasi.

Izzul sendiri merupakan pakar transportasi yang tercatat pernah aktif di lembaga Institut Studi Transportasi (Instran) dan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI).

Pemprov DKI ganti 2 direktur dan angkat komisaris baru PT Transjakarta

Untuk diketahui, selain Izzul Waro, Direktur Keuangan dan Perencanaan Korporasi PT Transjakarta Welfizon Yuza juga diberhentikan dari jabatannya.

Jabatan Direktur Keuangan dan Perencanaan Korporasi kini diemban oleh Saidu Solihin.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala BP BUMD DKI Jakarta Fitria Rahadiani mengatakan, pergantian direksi merupakan bagian dari upaya dan strategi yang dilakukan para pemegang saham untuk melakukan penyegaran di jajaran PT Transjakarta.

"Sehingga diharapkan Transportasi Jakarta dapat berperan maksimal, baik dalam memberikan pelayanan transportasi umum kepada masyarakat dan pengembangan bisnis Transportasi Jakarta," kata Fitria melalui keterangan tertulis, Minggu (4/9/2022).

Sebagai informasi, pemegang saham mayoritas (99,70 persen) PT Transjakarta yakni Pemprov DKI Jakarta, sedangkan pemegang saham sisanya adalah PT Jakarta Propertindo (Perseroda).

Baca juga: Ini Alasan Pemprov DKI Ganti 2 Direktur dan Angkat Komisaris Baru PT Transjakarta

Menurut Fitria, Lies Permana Lestari memiliki pengalaman pekerjaan dalam pengembangan bisnis perusahaan. Dengan demikian, Lies diharapkan mampu meningkatkan portofolio bisnis perseroan.

"Sehingga dapat melihat dan menangkap peluang sumber pendapatan lainnya di luar tiket dan mampu bekerja sama dengan para stakeholders dalam upaya peningkatan layanan," ujar Fitria.

Sementara itu, Fitria menuturkan, Saidu Solihin memiliki pengalaman menduduki beragam jabatan strategis di beberapa perusahaan, khususnya di bidang keuangan.

Oleh karena itu, Saidu diharapkan dapat meningkatkan kinerja keuangan dan meningkatkan efisiensi beban-beban perseroan.

Baca juga: Anies Resmikan Dua Gereja di Jakarta Utara

Selain mengganti dua direktur, para pemegang saham juga mengangkat dua anggota komisaris baru PT Transjakarta untuk mengisi kekosongan Dewan Komisaris, yakni A Fatoni dan Muhamad Mashuri Masyhuda.

Fatoni dan Mashuri diharapkan dapat memberikan nasihat dan pengawasan lebih baik kepada kinerja direksi dan perseroan secara keseluruhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com