Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu-ibu Ikut Demo di Patung Kuda: Segala Kebutuhan Naik, tapi Gaji Suami Tak Naik

Kompas.com - 16/09/2022, 10:13 WIB
Ihsanuddin

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah ibu rumah tangga ikut hadir dalam unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta, Kamis (15/9/2022). 

Mereka turut menyuarakan kegelisahan soal kebutuhan dapur yang ikut naik akibat adanya pencabutan subsidi BBM. 

Ibu-ibu yang tergabung dalam Konsolidasi Perempuan Pejuang Indonesia (Koppi) juga membawa kebutuhan logistik seperti makanan dan minuman untuk mahasiswa yang tengah berunjuk rasa.

"Kami hari ini datang memberi dukungan kepada mahasiswa, kami kasih logistik. Namun, tetap kami para ibu-ibu juga menyuarakan tuntutan yaitu BBM jangan sampai naik, harus segera diturunkan lagi," kata Ita Pakpahan, selaku Koordinator Lapangan Koppi, seperti dilansir Antara.

Baca juga: Nasib Pelajar yang Ikut Demo BBM di Jakarta: Diancam Sanksi hingga Dipantau Intel

Ita menegaskan, dirinya dan para ibu secara umum di Indonesia keberatan dengan penyesuaian harga BBM.

"Ibu-ibu adalah pengelola ekonomi rumah tangga, jadi kita tahu yang namanya kebutuhan rumah tangga. Kebutuhan sembako aja sudah naik semua seiring dengan BBM naik, ini kumaha atuh?" ujar Ita.

Ita mencontohkan beberapa kebutuhan rumah tangga yang naik seperti telur yang sudah mencapai harga sekitar Rp 30.000 sekilo, belum lagi minyak goreng dan lainnya.

Di saat bersamaan, penghasilan suaminya tak ikut naik. 

"Kami ini ibu-ibu yang tiap hari masak untuk kebutuhan keluarga. Sekarang kalau gaji dari suami itu enggak naik-naik tapi kebutuhan lain naik kita harus gimana? Kami harus mengencangkan ikat pinggang begitu?" tanya Ita.

Baca juga: Sebut Anggaran Subsidi BBM Membengkak, Perwakilan Istana: Teman-teman Mahasiswa Punya Handphone, Bisa Googling

Ita juga menegaskan, jika keadaan terus begini, akan ada penurunan kualitas asupan gizi yang dibutuhkan anak-anak.

"Kalau begini terus gizi akan turun loh, stunting akan meningkat lagi, anak itu gizi nomor satu. Pertumbuhan itu kan 4 sehat 5 sempurna kalau begini bagaimana itu terpenuhi? Bagaimana mau jadi anak yang cerdas bagaimana mau bisa bersaing dengan negara lain? Untuk makan aja enggak bener kita dari gizinya aja kurang," ucap dia.

Ita menegaskan bahwa para ibu rumah tangga ini akan terus melakukan perjuangan sampai tuntutan mereka didengar terkait penyesuaian harga BBM.

"Terus, kita akan berjuang sampai BBM turun," ucapnya.

Gelombang protes dari berbagai elemen masyarakat yang menolak kenaikan harga BBM telah berlangsung hampir dua pekan sejak pemerintah mengumumkan penyesuaian harga BBM pada Sabtu (3/9/2022).

Baca juga: Saat Tempat Demo di Depok Dijadikan Lahan Parkir, Massa Kaget dan Kecewa...

Harga Pertalite yang semula Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter, Solar naik dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter, dan Pertamax naik dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter.

Presiden Joko Widodo mengatakan, pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia.

Namun, anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 telah meningkat tiga kali lipat dari Rp 152,5 triliun menjadi Rp 502,4 triliun. Angka ini diperkirakan akan terus mengalami kenaikan.

Oleh karenanya, pemerintah memutuskan mengalihkan subsidi tersebut ke masyarakat yang kurang mampu melalui sejumlah bantuan sosial.

"Ini adalah pilihan terakhir pemerintah yaitu mengalihkan subsidi BBM sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini mendapat subsidi akan mengalami penyesuaian," kata Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Megapolitan
Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Megapolitan
Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com