Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tessy Haryati Berharap Damkar Kota Depok Punya "Pasukan Srikandi"

Kompas.com - 17/09/2022, 07:08 WIB
M Chaerul Halim,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kepala Seksi Penyelamatan UPT Pos Damkar Merdeka Kota Depok, Tessy Haryati, berharap ada lebih banyak sosok petugas pemadam perempuan seperti dirinya.

Tessy menuturkan, Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok memang memiliki rencana untuk membentuk "pasukan srikandi".

"Kalau rencana memang ada buat tim srikandi, tetapi kan semua kebijakannya di pimpinan. Kalau saya terpaksa memang sendiri, ya enggak apa-apa saya siap," kata Tessy, saat ditemui Kompas.com, Kamis.

Baca juga: Kisah Tessy Haryati, Srikandi Damkar Depok Penyusun Strategi Pemadaman Api

Tessy menuturkan, Dinas Damkar di Kota-kota lain, seperti Purwakarta dan Bogor, telah memiliki pasukan srikandi.

Hal ini diketahui Tessy, saat Dinas Damkar Bogor pernah memperkenalkan pasukan srikandinya.

Namun, Tessy tak merasa pesimistis meski dia satu-satunya perempuan di Damkar Depok.

"Bahkan, mereka (Dinas Damkar Bogor) pernah ke sini memperkenalkan srikandinya, tapi saya bilang enak ya, kalau saya cuma sendiri lho. Alhamdulillah kalau sudah ada, saya ini cuma sendiri," ujarnya.

Tessy menegaskan, siapa pun bisa menjadi personel damkar, tergantung kesiapan seseorang dalam mengemban tugas sebagai pemadam.

Baca juga: Cerita Srikandi Damkar Depok soal Semangat Pantang Tolak Laporan: Ada yang Serangan Jantung, Teleponnya ke Kami...

"Tergantung wanita itu sendiri ketika ditempatkan di damkar, apakah dia bisa berkamuflase atau ibaratnya beradaptasi dengan tugas pokok yang memang menurut saya unik," ujar Tessy.

"Unik menurut saya itu, damkar enggak pernah ada kata libur. Meski petugas ada waktu liburnya tapi kalau ada rescue mereka harus siap terjun ke TKP," imbuh dia.

Menurut Tessy, peran perempuan memang sangat dibutuhkan di Damkar Depok.

Ia mengatakan, tugas damkar tak melulu memadamkan api, melainkan ada beberapa bidang lain seperti penyelamatan dan bencana.

"Profil wanita itu langka ya, mungkin bisa satu banding lima, tapi pada kenyataannya memang dibutuhkan di lapangan," ujarnya.

"Kalau tim saya bisa masuk ke dalam tiga case itu, jadi banyak hal yang memang bisa diisi oleh profil wanita dan ini memang saya akui jarang sekali damkar bisa menyediakan. Jadi di sini saya lebih melengkapi saja," imbuh Tessy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com