Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Ajak Warga Cegah Tawuran di Manggarai, Minta Pos Pantau Tak Sekadar Formalitas

Kompas.com - 20/09/2022, 08:48 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakapolres Metro Jakarta Selatan AKBP Harun meminta warga Manggarai aktif mencegah tawuran dengan memanfaatkan pos pantau yang telah didirikan aparat tiga pilar Kecamatan Tebet, menyusul tawuran antarwarga di under pass Manggarai.

Harun meminta keberadaan pos pantau di Manggarai, Tebet, tidak sekadar formalitas.

"Tolong pos ini juga jangan menjadi formalitas, ayo kita hadir bersama-sama di sana," kata Harun kepada wartawan di Kantor Kelurahan Manggarai, dikutip dari Tribunjakarta.com, Senin (19/9/2022).

Baca juga: Tawuran Antarkelompok di Manggarai: Kronologi, Pemicu hingga Pertemuan Mencari Solusi

Harun mengajak masyarakat ikut bertugas melakukan pengawasan dan penjagaan di pos pantau yang telah didirikan.

"Kehadiran kita dalam posko, pos yang sudah dibuat, harus kita taati benar. Jangan sampai sudah disiapkan posnya, orangnya enggak ada," ujar dia.

Nantinya, jelas Harun, jumlah personel yang disiagakan di pos pantau Manggarai bakal ditambah. Begitu pun dengan jam jaga yang semula dari Senin hingga Sabtu menjadi setiap hari.

"Semua sepakat bahwa tanggung jawab keamanan, mencegah tawuran, ini menjadi tanggung jawab bersama. Tidak hanya kami dari kepolisian, TNI, dan kecamatan, tapi semua," tutur Harun.

AKBP Harun mengatakan, pihaknya sudah mengumpulkan beberapa foto dan video tawuran yang viral di media sosial. Dari foto dan video tersebut, nantinya polisi bakal mengidentifikasi para pelaku tawuran.

Baca juga: Warga Sebut 6 Kamera CCTV Mati sehingga Aksi Tawuran di Manggarai Tak Terekam

"Kami dari kepolisian, akan secara tegas menindak perkara ini. Beberapa video dan foto sudah ada di kami. Pelaku yang ada di sana juga akan diidentifikasi," kata Harun.

Eks Kapolres Bogor itu mengungkapkan, teknologi yang ada saat ini sudah canggih untuk melakukan proses identifikasi.

"Teknologi sekarang sudah bagus, ada pengenalan wajah atau face recognition. Jadi tanpa menanyakan ini siapa, ini siapa, bisa terdeteksi," ujar dia.

Tawuran yang terjadi di under pass Manggarai pada Minggu (18/9/2022) malam menjadi yang ketiga dalam kurun waktu satu bulan terakhir.

Sama seperti dua aksi sebelumnya, peristiwa tawuran pada Minggu malam kemarin juga viral di media sosial. Massa yang terlibat tawuran kali ini tampak lebih banyak dari sebelumnya.

Dalam video yang beredar di media sosial, para pelaku tawuran saling menyerang dengan menyalakan petasan. Kedua kelompok juga membekali diri dengan senjata tajam berupa celurit. Tak jarang mereka terlihat berduel di barisan terdepan.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Wakapolres Jaksel AKBP Harun Minta Pos Pantau Untuk Cegah Tawuran di Manggarai Bukan Formalitas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com