Salin Artikel

Polisi Ajak Warga Cegah Tawuran di Manggarai, Minta Pos Pantau Tak Sekadar Formalitas

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakapolres Metro Jakarta Selatan AKBP Harun meminta warga Manggarai aktif mencegah tawuran dengan memanfaatkan pos pantau yang telah didirikan aparat tiga pilar Kecamatan Tebet, menyusul tawuran antarwarga di under pass Manggarai.

Harun meminta keberadaan pos pantau di Manggarai, Tebet, tidak sekadar formalitas.

"Tolong pos ini juga jangan menjadi formalitas, ayo kita hadir bersama-sama di sana," kata Harun kepada wartawan di Kantor Kelurahan Manggarai, dikutip dari Tribunjakarta.com, Senin (19/9/2022).

Harun mengajak masyarakat ikut bertugas melakukan pengawasan dan penjagaan di pos pantau yang telah didirikan.

"Kehadiran kita dalam posko, pos yang sudah dibuat, harus kita taati benar. Jangan sampai sudah disiapkan posnya, orangnya enggak ada," ujar dia.

Nantinya, jelas Harun, jumlah personel yang disiagakan di pos pantau Manggarai bakal ditambah. Begitu pun dengan jam jaga yang semula dari Senin hingga Sabtu menjadi setiap hari.

"Semua sepakat bahwa tanggung jawab keamanan, mencegah tawuran, ini menjadi tanggung jawab bersama. Tidak hanya kami dari kepolisian, TNI, dan kecamatan, tapi semua," tutur Harun.

AKBP Harun mengatakan, pihaknya sudah mengumpulkan beberapa foto dan video tawuran yang viral di media sosial. Dari foto dan video tersebut, nantinya polisi bakal mengidentifikasi para pelaku tawuran.

"Kami dari kepolisian, akan secara tegas menindak perkara ini. Beberapa video dan foto sudah ada di kami. Pelaku yang ada di sana juga akan diidentifikasi," kata Harun.

Eks Kapolres Bogor itu mengungkapkan, teknologi yang ada saat ini sudah canggih untuk melakukan proses identifikasi.

"Teknologi sekarang sudah bagus, ada pengenalan wajah atau face recognition. Jadi tanpa menanyakan ini siapa, ini siapa, bisa terdeteksi," ujar dia.

Tawuran yang terjadi di under pass Manggarai pada Minggu (18/9/2022) malam menjadi yang ketiga dalam kurun waktu satu bulan terakhir.

Sama seperti dua aksi sebelumnya, peristiwa tawuran pada Minggu malam kemarin juga viral di media sosial. Massa yang terlibat tawuran kali ini tampak lebih banyak dari sebelumnya.

Dalam video yang beredar di media sosial, para pelaku tawuran saling menyerang dengan menyalakan petasan. Kedua kelompok juga membekali diri dengan senjata tajam berupa celurit. Tak jarang mereka terlihat berduel di barisan terdepan.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Wakapolres Jaksel AKBP Harun Minta Pos Pantau Untuk Cegah Tawuran di Manggarai Bukan Formalitas

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/20/08485611/polisi-ajak-warga-cegah-tawuran-di-manggarai-minta-pos-pantau-tak-sekadar

Terkini Lainnya

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA : Edukasi Anak Sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA : Edukasi Anak Sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Megapolitan
Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke