Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Pengeroyokan di Kemang, Korban dan Terduga Pelaku Saling Lapor

Kompas.com - 23/09/2022, 15:07 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polsi menyelidiki kasus pengeroyokan oleh sekelompok pemuda di Jalan Kemang Selatan X, Bangka, Mampang Prapatan, pada Sabtu (17/9/2022) malam.

Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Mampang Prapatan, Komisaris Supriadi mengatakan, korban dan terduga pelaku yang memiliki hubungan keluarga itu saling melapor.

"Sekarang begini, kedua pihak, pria yang dikeroyok dan orang yang terlihat mengeroyok itu saling lapor," ujar Supriadi, saat dihubungi, Jumat (23/9/2022).

Baca juga: Polisi Masih Selidiki Kasus Pengeroyokan di Kemang, 5 Saksi Diperiksa

Aksi saling lapor ke polisi terjadi karena korban lebih dahulu meminta uang kepada salah satu juru parkir. Bahkan korban disebut memukul salah satu juru parkir karena tak memberikan uang.

"Padahal dia yang awal meminta uang dan memukul. Tapi justru yang viral ini seolah dikeroyok. Makanya sama-sama melapor," ucap Supriadi.

Aksi pengeroyokan yang terjadi pada Sabtu malam, diduga bermula ketika korban lebih dahulu meminta uang kepada juru parkir sebesar Rp 500.000.

"Awal dia minta minuman (keras) tapi tidak dikasih, lalu minta uang Rp 500 ribu, juga tidak dikasih," ujar Supriadi saat dikonfirmasi pada Rabu (21/9/2022).

Setelah itu, rekan juru parkir yang melihat kemudian turun tangan dan mengeroyok pria tersebut.

"Jadi yang dikeroyok itulah yang memukul duluan. Awalnya dari dia, sama (pemuda) di situ akhirnya dikeroyok," ucap Supriadi.

Baca juga: Polisi Bantah Pengeroyokan Seorang Pria oleh Sekelompok Pemuda di Kemang Dipicu karena Lahan Parkir

Adapun video rekaman pengeroyokan itu beredar di media sosial setelah diunggah melalui akun Instagram @merekamjakarta.

Dalam video tersebut tampak pria yang menggunakan kaus berwarna merah dipukuli oleh sejumlah pemuda.

Dalam keterangan video itu disebutkan pengeroyokan itu dipicu persoalan lahan parkir di sekitar lokasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Megapolitan
PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Megapolitan
3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

Megapolitan
Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Megapolitan
Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras 'Limit Paylater' hingga Rp 10 Juta

Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras "Limit Paylater" hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com