Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Dukun Palsu Diduga Cabuli Perempuan di Tangerang, Mengaku Bisa Sembuhkan Penyakit

Kompas.com - 23/09/2022, 16:55 WIB
Ellyvon Pranita,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Polisi menangkap dukun palsu berinisial TT (48) atas dugaan mencabuli seorang perempuan di Desa Sukamanah, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang. TT mengaku bisa mengusir roh jahat dan menyembuhkan penyakit.

Kepala Kepolisian Sektor Rajeg, AKP Nurjaman menuturkan, TT merupakan warga Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur. Namun, dia bertempat tinggal di Desa Sukamanah.

"Penangkapan tersangka berawal dari laporan seorang wanita berinisial N (22) yang mengaku dirinya telah menjadi korban pelecehan seksual dengan modus pengobatan, bisa mengusir roh jahat,” kata Nurjaman, dalam keterangan tertulis, Jumat (23/9/2022).

Baca juga: Dukun Palsu yang Cabuli Wanita dengan Modus Usir Roh Jahat Ditangkap Polisi di Tangerang

Nurjaman menuturkan, pencabulan itu dilakukan tersangka di Kampung Sumur Daon, pada Senin 19 September 2022 sekitar pukul 17.00 WIB.

Ketika itu, N dan suaminya, YS, berniat mengobati adik ipar korban bernama YY yang sedang sakit kepala.

“Setelah sampai di rumah pelaku, kemudian pelaku bertanya kepada suami pelapor dengan ucapan "punya simpanan apa" tanya pelaku dan dijawab oleh suami pelapor bahwa punya simpanan keris dan wafak," jelas Nurjaman.

Setelah itu tersangka mengatakan kepada korban agar tidak menyimpan barang tersebut sembarangan. Lantas, YS dan N membawa minyak dan daun kelor ke rumah pelaku.

“Setelah itu saksi YS disuruh memegangi bunga yang ada di mangkuk, kemudian bunga tersebut terbakar,” ujarnya.

TT menyuruh YS masuk ke dalam rumah dan tidak lama kemudian korban N dimintamasuk ke dalam rumah dan duduk berdekatan dengan suaminya.

YS disuruh menghadap berbalik, kemudian pelaku menyuruh N memegang bunga yang ada di mangkok dengan tangannya. Korban N tersebut disuruh memasukkan bunga ke dalam kemaluan.

“Selanjutnya pelaku memgang payudara N dari luar dengan alasan pengobatan,” kata Nurjaman.

Baca juga: Aksi Dukun Palsu di Tangerang, Mengaku Anak Pemuka Agama hingga Lakukan Trik Ubah Daun Jadi Duit

Tidak hanya sampai di situ, pelaku memanggil saksi YS dan menyuruhnya menarik perut pelapor tiga kali dengan alasan menarik setan yang menempel di badan pelapor.

Usai menarik perut N, tersangka meminta YS ke luar rumah. Sementara di dalam rumah hanya ada tersangka dan korban.

Saat itu, pelaku kembali melakukan aksi bejatnya itu dengan menjamah tubuh korban. Tindakan tersebut tidak hanya dilakukan sekali. Menurut  Nurjaman, pelaku melakukan hal yang sama sebanyak empat kali.

“Dengan adanya kejadian tersebut pelapor tidak senang dan merasa dilecehkan secara seksual, lalu korban melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Rajeg,” jelas dia.

Adapun polisi telah mengamankan beberapa barang bukti, yakni kemeja lengan panjang warna cokelat bermotif kotak-kotak, satu celana panjang warna hitam, satu kerudung bergo warna hitam, satu sport bra dan celana dalam berwarna merah muda.

Sementara barang bukti yang disita dari tersangka TT yakni satu mangkuk warna merah berisi daun kelor dan batu warna merah, serta satu botol minyak.

Kini tersangka telah diamankan di Polsek Rajeg. "Tersangka terancam pasal 289 KUHP tentang perbuatan cabul dengan ancaman hukuman 9 tahun penjara," kata Nurjaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com