Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Demo Diwarnai Kericuhan, Massa Mahasiswa Tinggalkan Bundaran Air Mancur Patung Kuda

Kompas.com - 30/09/2022, 19:00 WIB
Retno Ayuningrum ,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Massa mahasiswa yang melakukan aksi demonstrasi di Bundaran Air Mancur Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (30/9/2022), membubarkan diri setelah membacakan pernyataan sikap.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, massa mahasiswa mulai bergerak meninggalkan Bundaran Air Mancur Patung Kuda pukul 17.56 WIB.

Massa mulai bubar ketika ada arahan dari orator di mobil komando.

Massa aksi mengikuti mobil komando menuju Jalan Medan Merdeka Selatan sambil menyanyikan lagu "Sayonara" dan lagu perjuangan.

Baca juga: Demo Ricuh di Bundaran Air Mancur Patung Kuda, Seorang Polisi dan Mahasiswa Terluka

Personel polisi pun membentuk barikade untuk mengawal massa aksi.

"Sayonara... Sayonara... Sampai berjumpa pulang," demikian orator bernyanyi dari mobil komando.

Petugas kebersihan pun mulai membersihkan lokasi demonstrasi. Jalan Medan Merdeka Barat dan Jalan MH Thamrin yang sempat ditutup sudah kembali dibuka.

Arus lalu lintas di kawasan Patung Kuda terpantau ramai lancar.

Baca juga: Seorang Pria Diduga Penyusup Ditangkap Polisi Saat Demo Mahasiswa di Bundaran Air Mancur Patung Kuda

Adapun demo massa yang tergabung dalam Aliansi BEM SI ini sempat diwarnai kericuhan. Aksi saling dorong terjadi antara massa aksi dengan petugas kepolisian.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, kericuhan bermula saat massa ingin melebarkan barisannya sehingga menutupi persimpangan jalan.

Namun, hal itu langsung dicegah oleh polisi yang sudah membentuk barikade.

Tindakan polisi kemudian diprotes oleh massa aksi. Para peserta aksi tetap memaksa melawan, sehingga terjadi aksi saling dorong.

Baca juga: Ogah Demo di Patung Kuda karena Ada Kawat Berduri, Mahasiswa: Itu Simbol Penghalang Pemerintah dengan Rakyat

Sebelumnya, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) Bayu Satria Utomo mengungkapkan alasan mahasiswa berunjuk rasa di persimpangan jalan karena setiap mereka demo, Jalan Medan Merdeka Barat selalu ditutupi kawat berduri.

"Setiap kali berunjuk rasa di Jakarta, kami selalu dihalangi oleh kawat berduri dan tembok beton. Itu adalah bukti bahwa adanya jarak antara penghuni Istana Negara dengan rakyatnya," ungkap Bayu dalam orasinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com