JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat militer Khairul Fahmi mengatakan ada kemungkinan anggota TNI aktif terlibat dalam menyuplai senjata kepada pecatan TNI yang merampok toko emas di mal kawasan Serpong, Tangerang Selatan, Banten.
"Jika senjata diperoleh ketika sudah diberhentikan, tentu harus didalami dari mana yang bersangkutan memperolehnya. Bisa jadi ada personel TNI aktif yang ikut membantu atau terlibat dalam penyediaan senjata tersebut," tutur Fahmi kepada Kompas.com, Minggu (2/10/2022).
Baca juga: Eks Anggota TNI Jadi Spesialis Perampok Toko Emas, Suplai Senjata hingga Dugaan Danai Terorisme
Namun, Fahmi mengatakan, bisa pula sang pecatan TNI menggelapkan sejumlah senjata dan amunisi sebelum ia diberhentikan dari TNI.
Fahmi mengatakan, hal tersebut perlu didalami sehingga polisi bisa mengungkap kasus tersebut secara menyeluruh, dengan harapan peristiwa serupa tak terulang.
"Karena itu perlu didalami kapan senjata beserta amunisinya tersebut diperoleh. Sebelum atau sesudah yang bersangkutan diberhentikan? Jika sebelum, artinya ada kelalaian dalam pengawasan senjata di lingkungan kesatuannya dulu," ucap Fahmi.
Sebelumnya diberitakan, polisi menangkap empat perampok toko emas di sebuah mal di kawasan Serpong, Tangerang Selatan.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan, satu pelaku berinisial MK (33) merupakan bekas anggota TNI yang sudah dipecat dari institusinya.
Baca juga: Mudah dan Cepat, Alasan Pecatan TNI dan Tiga Rekannya Selalu Incar Toko Emas
MK berperan sebagai penyedia senjata api dan peluru tajam yang digunakan para pelaku untuk merampok toko emas.
"Iya betul, perannya penyedia senjata api," ujar Hengki saat dikonfirmasi, Jumat (30/9/2022).
Selain itu, kata Hengki, MK juga diduga ikut merampok toko emas incarannya bersama pelaku lain yang berperan sebagai eksekutor.
Penyidik pun tengah mendalami asal dua pucuk senjata api dan peluru tajam yang disita dari tangan keempat pelaku.
"Iya ikut merampok. Jadi ada eksekutor, ada pilot yang mengawasi, ada penyedia senjata dan yang menyimpan senjata," kata Hengki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.