Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Faktor Pemicu Cuaca Ekstrem di Jakarta Sepekan ke Depan

Kompas.com - 09/10/2022, 11:17 WIB
Ellyvon Pranita,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jakarta menjadi salah satu wilayah di Indonesia yang berpeluang mengalami cuaca ekstrem sepekan ke depan, pada 9 -15 Oktober 2022.

Potensi cuaca ekstrem di Jakarta untuk sepekan ke depan dipengaruhi berbagai faktor pemicu.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkap faktor pemicunya.

Baca juga: BMKG: Waspada Potensi Cuaca Ekstrem di Jakarta Sepekan ke Depan

“Dinamika atmosfer di wilayah Indonesia masih cukup signifikan berpotensi mengakibatkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah dalam sepekan ke depan,” kata Dwikorita dalam konferensi pers BMKG Sabtu (8/10/2022) malam.

Pertama, adanya sirkulasi siklonik.

Sirkulasi siklonik ini membentuk pola pola belokan angin serta perlambatan kecepatan angin.

Kondisi tersebut menyebabkan terjadinya peningkatan aktivitas konvekstif dan pertumbuhan awan hujan.

Baca juga: Anies Sebut Pemprov DKI Sudah Siap-siap Hadapi Cuaca Ekstrem yang Diprediksi BMKG

Dinamika atmosfer berikutnya yang menjadi faktor cuaca ekstrem yakni fenomena gelombang atmosfer seperti Madden Jullian Oscillation (MJO).

Ditambah pula dengan gelombang Rossby Ekuatorial dan gelombang Kelvin.

“MJO yang berinterkasi dengan gelombang Rossby Ekuatorial dan gelombang Kelvin juga secara tidak langsung dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan,” jelas dia.

Beberapa faktor tersebut juga menjadi penyebab terjadinya cuaca ekstrem di Jakarta dan sekitarnya beberapa hari terakhir ini.

“Iya sama (seperti pemicu cuaca ekstrem Jabodetabek sebelumnya),” kata Prakirawan Cuaca BMKG Tomi Ilham kepada Kompas.com, Minggu (9/10/2022).

Baca juga: Waspada Cuaca Ekstrem di Jakarta 9-15 Oktober, Curah Hujan Lebat Disertai Petir

Bentuk cuaca ekstrem yang dimaksud berupa curah hujan dengan intensitas deras yang dapat disertai angin kencang dan kilat atau petir.

Kondisi cuaca ekstrem tersebut dapat memicu berbagai bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, pohon tumbang, banjir rob, gelombang tinggi, angin kencang, jalanan licin, puting beliung dan lain sebagainya.

Untuk itu, bagi Anda yang akan beraktivitas di luar rumah sebaiknya meningkatkan antisipasi dan waspada terhadap berbagai potensi bencana hidrometeorologi tersebut.

Baca juga: 32 Wilayah Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem pada 9-15 Oktober 2022, Ini Kata BMKG

Upayakan membawa payung, jas hujan dan berhati-hati dengan melihat kondisi jalanan di sekitar Anda saat cuaca mulai memburuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com