TANGERANG, KOMPAS.com - Seorang anak perempuan berinisial AS (6) dicabuli oleh tetangganya sendiri di Tangerang.
Kakek korban yang berinisial TS menyebutkan, cucunya itu mengalami trauma dan terganggu kejiwaannya setelah kejadian buruk menimpanya.
Korban saat ini dipindahkan untuk sementara waktu ke rumah anggota keluarga yang lain untuk memulihkan kondisi kejiwaannya.
“Sekarang cucu saya lagi dipindahin dulu ke rumah bude (tante), supaya bisa dipulihin dulu kondisinya,” kata TS kepada wartawan, Minggu (8/10/2022).
Baca juga: Anak Perempuan Berusia 6 Tahun Dicabuli Tetangga Sendiri, Pelaku Berhasil Ditangkap
Akibat dicabuli tetangganya, AS tidak mau untuk melakukan aktivitas sehari-hari, termasuk sekolah.
“Akibat kejadian itu, cucu saya jadi trauma, enggak mau ngapa-ngapain, termasuk sekolah juga enggak mau lagi,” ungkap TS.
Untuk diketahui, anak yatim piatu itu dicabuli tetangganya sendiri pada Mei 2022, saat kakek dan neneknya sedang pergi ke pasar.
Mengetahui keadaan rumah korban sedang sepi, pelaku berinisial DH (47) yang merupakan penyewa kontrakan kakek AS mendatangi kediaman korban dan melakukan aksi bejatnya.
“Iya, cucu saya menjadi korban perbuatan tidak pantas itu dan pelakunya itu tetangga sendiri, yang tinggal di kontrakan milik saya,” kata TS.
Baca juga: Polisi Gerebek Kantor Situs Judi Online di Cengkareng, Baru Beroperasi Beberapa Pekan
Kakek dan nenek korban baru mengetahui pencabulan itu setelah AS mengeluhkan alat vitalnya sakit saat hendak buang air kecil.
"Saat itu saya sama istri sedang ke pasar, terus pas kami pulang, cucu saya itu bilang sakit waktu mau pipis, terus dia dimandiin sama neneknya untuk diperiksa, pas digosok badannya dia nangis terus dan akhirnya tahu kalau alat vitalnya sudah merah," ujar TS.
Kakek dan nenek AS kemudian melaporkan insiden yang menimpa cucunya itu ke Mapolres Metro Tangerang Kota.
“Setelah tahu kejadian itu, besoknya saya langsung buat laporan ke Polres Metro Tangerang Kota,” kata TS.
Baca juga: Bapak Satu Anak di Tangerang Niat Gantung Diri, tapi Digagalkan Polisi
TS merasa terpukul dengan peristiwa ini. Pasalnya, pelaku diketahui telah lama tinggal di kontrakan miliknya dan dianggap sebagai bagian dari keluarga TS sendiri.
“Pelaku itu ngontrak di sini udah lama juga dan udah saya anggap saudara sendiri, bukan siapa-siapa lagi, tapi ternyata begini kelakuannya,” ujar TS.