Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Transjakarta Mengeluh Bayar Dua Kali karena Sistem "Tap In-Tap Out", Wagub: Tidak Mungkin

Kompas.com - 11/10/2022, 13:32 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, pihaknya masih memperbaiki sistem tap in dan tap out bagi penumpang bus transjakarta.

Ariza, sapaan akrabnya, yakin tidak ada penumpang yang membayar dua kali imbas aturan baru itu.

"Ya, masalah itu terus kami perbaiki. Jadi tidak ada yang bayar dua kali. Itu kan cuma tap in dan tap out, tujuannya sangat baik. Jadi bukan bayar dua kali, bayar tetap sekali," kata Riza di Balai Kota DKI, Selasa (11/10/2022).

Riza menambahkan, pihaknya akan mengecek terus keluhan penumpang, termasuk soal yang bayar dua kali.

Baca juga: PT Transjakarta Akui Uji Coba Sistem Tap In-Tap Out Kurang Meluas

"Nanti dicek, enggak ada yang bayar dua kali. Sejauh yang saya tahu tidak mungkin bayar dua kali," tutur Riza.

Penumpang bus transjakarta diharuskan menempelkan kartu uang elektronik (KUE) ketika naik dan turun bus atau tap in dan tap out mulai Selasa (4/10/2022).

Apabila pelanggan tidak melakukan tempel kartu baik saat naik atau turun, konsekuensinya kartu akan terblokir. Kenyataannya, kebijakan tersebut tak berjalan mulus di lapangan.

Tumpukan penumpang di sejumlah halte Transjakarta tak terhindarkan. Adapun kebijakan tap in dan tap out Transjakarta diberlakukan seiring pemberlakuan tarif integrasi moda transportasi.

Baca juga: Cerita Penumpang Transjakarta Antre Berjam-jam akibat Kebijakan Tap In-Tap Out

Sejumlah penumpang Transjakarta protes karena saldo kartu uang elektronik terpotong dua kali saat menempelkan kartu (tap in dan tap out) di halte.

PT Transjakarta mengakui kebijakan terbarunya yang memberlakukan sistem tap in tap out dengan satu kartu untuk satu pengguna belum sempurna. 

"Sehingga mengapa kemarin terjadi antrean? Karena satu proses itu (penumpang) kaget. Kedua, mungkin di sistemnya sendiri ada yang belum sempurna membacanya," kata Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT TransJakarta, Anang Rizkani Noor.

Baca juga: PT Transjakarta Akui Sistem Tap In-Tap Out Belum Sempurna hingga Timbul Antrean

Saldo penumpang terpotong dua kali

Penumpang transjakarta bernama Rachel mengaku saldonya terpotong dua kali saat menggunakan transjakarta non-BRT dari Halte Tegal Parang menuju Summarecon Bekasi, Selasa (4/10/2022).

Suasana halte Harmonic saat petugas membantu pelanggan masuk, Selasa (4/10/2022)RETNO AYUNINGRUM Suasana halte Harmonic saat petugas membantu pelanggan masuk, Selasa (4/10/2022)

 

Saat Rachel masuk Halte Tegal Parang, saldonya terpotong Rp 3.500. Kemudian, saat turun di Summarecon Bekasi, Rachel melakukan tap out di mesin tap on bus (TOB) di dalam bus dan saldonya kembali terpotong Rp 3.500.

"Ngeribetin deh ini, masa saldonya jadi kepotong 2x. Harusnya sekali naik sampe turun 3500, malah jadi 7000," tulis Rachel melalui akun Twitter @pinkflowx.

Rachel telah mengizinkan Kompas.com mengutip twitnya. Selain itu, Rachel pun mengeluhkan tidak adanya sosialisasi sistem baru yang dilakukan PT Transjakarta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com