JAKARTA, KOMPAS.com - PT. Transportasi Jakarta (TransJakarta) mengakui kebijakan terbarunya yang memberlakukan sistem tap in tap out dengan satu kartu untuk satu pengguna belum sempurna.
Hal itu pun akhirnya sempat menimbulkan antrean panjang penumpang di sejumlah halte Transjakarta.
"Sehingga mengapa kemarin terjadi antrean? Karena satu proses itu (penumpang) kaget. Kedua, mungkin di sistemnya sendiri ada yang belum sempurna membacanya," kata Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT TransJakarta, Anang Rizkani Noor, Kamis (16/10/2022).
Baca juga: Cerita Penumpang Transjakarta Antre Berjam-jam akibat Kebijakan Tap In-Tap Out
Sistem baru ini diterapkan Transjakarta untuk mendukung pelaksanaan tarif integrasi Transjakarta-MRT-LRT dengan tarif maksimal 10.000 sekali perjalanan.
Mekanisme pemotongan saldo di kartu kartu elektronik pun diubah, dari semula terpotong saat akan masuk halte, kini terpotong saat keluar halte.
Masalah baru kemudian muncul.
Banyak penumpang yang sebelumnya tidak melakukan tap out ketika menyelesaikan perjalanan, lalu dibaca oleh sistem sebagai tidak membayar, sehingga membuat kartu mereka terblokir.
"Orang yang tidak melakukan tap out sebelumnya itu waktu mau masuk, sehingga diblokir kartunya. Karena dianggap belum dibaca kartunya (karena) belum bayar," kata Anang.
Baca juga: Penumpang Transjakarta Protes Saldo Terpotong 2 Kali gara-gara Tap In-Tap Out
Anang pun berpesan kepada seluruh penumpang Transjakarta untuk tak lupa melakukan tap out saat turun bus dan meninggalkan halte, agar masalah serupa tak terulang.
"Jadi kalau kita jalan, misalnya dari Blok M ke Kota, jangan lupa tap out, karena kalau enggak tap out berarti belum dikurangi (saldonya)," kata Anang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.