Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Teatrikal Buruh Demo BBM di Patung Kuda: Bawa Jeriken Solar Sambil Dicambuk

Kompas.com - 12/10/2022, 16:40 WIB
Retno Ayuningrum ,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi masih terus berlangsung, meskipun kebijakan itu sudah berlaku selama sebulan lebih.

Pada Rabu (12/10/2022) hari ini, elemen buruh kembali menggelar aksi demonstrasi di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, untuk menolak kenaikan harga BBM dan sejumlah tuntutan lainnya.

Dalam aksinya, para buruh tak hanya menyampaikan tuntutan melalui pengeras suara.

Meraka juga turut menampilkan aksi teatrikal yang menggambarkan penderitaan rakyat akibat kenaikan harga BBM.

Baca juga: Massa Buruh Membubarkan Diri, Said Iqbal: Tidak Ada Rencana Bertemu Pihak Istana

Berdasarkan pantauan Kompas.com, sejumlah buruh yang menampilkan aksi teatrikal itu berpakaian layaknya manusia silver.

Mereka bertelanjang dada dengan cat silver yang membaluri seluruh tubuhnya.

Lalu mereka menarik jeriken solar berwarna hitam.

Di belakangnya, ada orang lain yang berpura-pura sedang mencambuk.

"Sakit, Pak. Ampun, Pak," seru salah satu massa yang melakukan aksi teatrikal.

Baca juga: Partai Buruh Demo di Patung Kuda, Said Iqbal: Jangan Jadikan Resesi Global 2023 Alasan PHK!

Selain itu, ada juga massa yang mengenakan atribut unik. 

Beberapa orang mengenakan spanduk yang sudah didesain seperti baju. Spanduk baju itu bertuliskan tuntutan-tuntutan yang dibawa.

Sementara itu, beberapa petugas kepolisian mengawal hingga massa memasuki kawasan patung kuda. Imbasnya arus lalu lintas di Jl. Merdeka Selatan pun ditutup sementara.

Dalam aksi kali ini, ada enam tuntutan yang dibawa massa buruh.

Baca juga: Buruh Ancam Mogok Nasional jika Pemerintah Tak Penuhi 6 Tuntutan

 

Pertama, menolak pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran di tengah ancaman resesi global pada tahun 2023.

Kedua, buruh menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Ketiga, menolak pengesahan Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja.

Keempat, meminta pemerintah menaikkan upah di tahun 2023 sebesar 13 persen.

Kelima, wujudkan reforma agraria. Kemudian, mendesak pemerintah sahkan Rancangan Undang-undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT),

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com