Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Bulan Terbaring karena Gegar Otak, Korban Jambret HP di Pademangan Meninggal

Kompas.com - 27/10/2022, 20:34 WIB
Zintan Prihatini,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Duka menyelimuti kediaman korban penjambretan bernama Linda Rachmawati (29), yang meninggal dunia pada Kamis (27/10/2022) siang.

Linda mengalami gegar otak usai terseret motor karena ingin menyelamatkan ponsel miliknya yang dijambret di Pademangan, Jakarta Utara pada 21 Juli 2022 lalu.

Suami Linda, Doddy (29) menyebutkan istrinya telah terbaring sakit selama tiga bulan terakhir setelah insiden.

Baca juga: Setelah Jambret Ponsel Anak SMP, 2 Pelaku Alami Kecelakaan 2 Km dari Lokasi

"Istri saya mengembuskan napas terakhir tadi siang pukul 11.25 WIB," ujar Doddy saat ditemui Kompas.com di rumah duka, Jalan Budi Mulia, Pademangan, Jakarta Utara, Kamis.

Pria itu menceritakan bahwa sejak mengalami gegar otak, sang istri sudah empat kali dirawat di rumah sakit.

Bahkan, sehari setelah kejadian Linda sempat dirawat selama 1,5 bulan dalam kondisi tak sadarkan diri di rumah sakit.

"Di rumah sakit kan ada satu bulan setengah, kan pas pulang sehari atau dua hari, kambuh, balik lagi, pokoknya empat kali masuk rumah sakit," terang Dody.

Baca juga: Dua Jambret Naik Motor Rampas Tas Penumpang Bajaj di Penjaringan

Doddy tampak bergetar saat mengingat bagaimana perjuangan istrinya untuk tetap hidup.

Matanya masih terlihat sembap sepulang dari peristirahatan terakhir Linda.

Selama tiga bulan terbaring sakit, kata Doddy, istrinya sempat bisa berbicara dan makan.

Namun, kondisinya kian memburuk. Satu hari sebelum meninggal, tubuh Linda juga sudah mulai membiru.

"Malamnya sempat kejang, mulutnya miring ke sebelah kiri. Tangannya sudah mulai biru," kata Doddy.

Baca juga: Polisi: Dua Jambret di Kebon Jeruk Jual Hasil Kejahatan untuk Judi Slot

Pantauan Kompas.com di rumah duka, sejumlah tetangga turut datang untuk mengucapkan belasungkawa.

Tak ada karangan bunga yang berdiri di rumahnya yang berada di gang sempit itu.

Hanya bendera kuning yang ditancapkan di ujung ruas jalan, penanda Linda telah menghadap Sang Pencipta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com