Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Promotor Konser: Jangan Sampai karena Satu Kesalahan, Kami Semua Terhukum

Kompas.com - 03/11/2022, 19:11 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) khawatir pergelaran konser musik semakin sulit mendapat izin pelaksanaan, setelah kekisruhan festival musik "Berdendang Bergoyang".

APMI pun berharap pihak berwenang tidak "menghukum" semua promotor hanya karena kesalahan satu panitia penyelenggara konser musik.

"Jangan sampai karena ada satu kesalahan, tapi yang terhukum itu kami semua," kata Ketua Umum APMI Dino Hamid di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Kamis (3/11/2022).

Baca juga: Dapat Izin Konser Makin Sulit, Promotor: Dampak Kerugian Sangat Besar

Dino menyebutkan, kesalahan penyelenggaraan suatu konser diharapkan dapat diperbaiki dan menjadi pembelajaran bagi penyelenggara acara lainnya.

"Jadi kami itu ingin yang salah diperbaiki, harapannya jangan dihukum, tapi diperbaiki. Dan kami semua bertanggung jawab terhadap semua yang kami rencanakan, terutama terkait CHSE dan safety procedure," sebut Dino.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal APMI Emil Mahyudin menegaskan, pergelaran festival dan konser musik di Indonesia saat ini secara umum selalu aman.

Baca juga: Belum Keluarkan Izin Konser Dewa 19, Polisi Akui Tak Siap Hadapi 70.000 Penonton

Emil pun meminta pengelolaan suatu konser yang bermasalah tidak disamaratakan dengan konser-konser lainnya.

"APMI menyatakan bahwa dunia konser dan festival musik ini baik-baik saja. Meski ada memang beberapa kejadian yang perlu diperbaiki, tapi jangan digeneralisir," ungkap Emil.

Adapun kekhawatiran para promotor merujuk pada ditundanya konser band Dewa 19 lantaran perizinan yang belum keluar.

Para penyelenggara konser musik khawatir konser lainnya juga akan bernasib sama.

Sementara itu, Polda Metro Jaya beralasan tak ingin sembarangan mengeluarkan rekomendasi izin kegiatan, setelah berkaca pada festival musik "Berdendang Bergoyang" di Istora Senayan, yang berakhir ricuh beberapa waktu lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Megapolitan
Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Megapolitan
Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Megapolitan
4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

Megapolitan
Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Hati-hati Beli Mobil Bekas, Ada yang Dipasang GPS dan Digandakan Kuncinya oleh Penjual untuk Dicuri

Megapolitan
Casis Bintara yang Diserang Begal di Kebon Jeruk Diterima Jadi Anggota Polri

Casis Bintara yang Diserang Begal di Kebon Jeruk Diterima Jadi Anggota Polri

Megapolitan
5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

5 Orang Terlibat Kasus Begal Casis Bintara di Jakbar, Ini Peran Masing-masing

Megapolitan
Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Megapolitan
Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Megapolitan
Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Megapolitan
Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Megapolitan
5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com