Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deteksi Pembuang Sampah Pakai "Drone" Dinilai Bisa Dimanipulasi, Pakar: Orang Kita Itu Paling Pintar kalau Akal-akalan!

Kompas.com - 11/11/2022, 10:27 WIB
Larissa Huda

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat tata kota Universitas Trisakti, Yayat Supriyatna, menilai penggunaan pesawat nirawak atau drone tidak efektif menjerat masyarakat yang membuang sampah sembarangan.

Pasalnya, kata dia, selalu ada celah bagi masyarakat yang ingin membuang sampah tanpa harus terdeteksi oleh kamera drone.

Yayat mengatakan, bisa saja pembuang sampah itu menggunakan penyamaran, misalnya pakai kupluk, masker, dan topi, untuk buang sampah sembarangan sehingga tidak terdeteksi wajahnya.

"Orang kita itu pintar-pintar ngakalin, lho. Jadi, kita harus pikirkan apakah drone itu efektif atau tidak dalam antisipasi perilaku masyarakat yang selalu pinter ngakal-ngakalin," ujar Yayat kepada Kompas.com, dikutip Jumat (11/11/2022).

Baca juga: Pakai Drone Dinilai Tak Efektif Hentikan Orang Buang Sampah Sembarangan, Pakar: Bukan Solusi Akar Masalah

Yayat menilai akan lebih baik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengevaluasi sistem yang ada dan menggali apa saja yang menjadi permasalahan sampah di Ibu Kota hingga saat ini.

"Yang penting adalah tindakan untuk menyelesaikan masalah dari sistem yang ada sekarang. Kalau sistem sudah berjalan tapi masih ada yang membangkang itu baru dihukum," tutur Yayat.

Menurut Yayat, drone itu berfungsi sebagai perekam. Ia tak yakin seberapa jauh efektivitasnya dalam menanggulangi sampah di Jakarta.

Yayat menjelaskan, setidaknya ada dua faktor yang mendorong orang justru buang sampah sembarangan, yaitu struktural dan budaya.

Dari faktor struktural, Yayat menduga orang buang sampah lantaran tidak ada sistem pelayanan yang memadai di wilayahnya, misalnya tidak ada pengambilan sampah ataupun tidak ada tempat sampah.

Baca juga: Pemprov DKI Repot-repot Ciduk Pembuang Sampah Sembarangan Pakai Drone, Padahal Bisa Pakai CCTV

"Jangan-jangan, mereka buang sembarangan itu karena tidak ada tempatnya atau pengelolaannya. Orang biasanya geleuh kalau ada sampah terlalu lama di rumah," tutur Yayat.

Dari faktor budaya, Yayat menilai penanganan sampah ini lebih sulit kalau malas sudah jadi kebiasaan dan mendarah daging bagi masyarakat.

Dari sudut pandang ini, Yayat menilai drone bukan solusinya karena bisa saja dimanipulasi. Untuk itu, ia mendorong agar ada perbaikan sistem yang berlaku saat ini.

Adapun Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta berencana menerbangkan drone untuk memburu orang yang buang sampah sembarangan. Cara ini akan diterpakan mulai pekan depan.

Kepala Dinas LH DKI Asep Kuswanto mengatakan, dinasnya sedang mendata wilayah-wilayah yang warganya sering membuang sampah ke bantaran kali atau kali.

Baca juga: Pilot Drone Bisa Capek Awasi Bantaran Kali, Warga Rawajati Usul Pakai CCTV Saja

"Utamanya sepanjang Kali Ciliwung itu bisa kami coba untuk terbangkan drone di lokasi," kata Asep di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Kamis (10/11/2022).

Setelah pendataan selesai, barulah drone dioperasikan untuk mengawasi warga yang membuang sampah ke bantaran kali atau kali. Namun, Asep belum mengetahui jumlah drone yang akan diterbangkan.

(Penulis: Larissa Huda, Nirmala Maulana Achmad | Editor: Nursita Sari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com