Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadisdik Depok Kabur Saat Diminta Temui Orangtua Siswa SDN Pondok Cina 1

Kompas.com - 11/11/2022, 14:45 WIB
M Chaerul Halim,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Wijayanto enggan menemui sejumlah orangtua murid SDN Pondok Cina 1, Beji, Depok, yang berkumpul di Gedung DPRD Kota Depok pada Jumat (11/11/2022).

Padahal, Wijayanto sudah berada di Gedung DPRD, tetapi kabur lewat pintu belakang.

Awalnya, Wijayanto ditelepon Wakil Ketua DPRD Depok Hendrik Tangke Allo untuk menemui orangtua murid yang berkumpul di halaman Gedung DPRD.

Wijayanto diminta untuk memberi penjelasan soal rencana relokasi siswa SDN Pondok Cina 1 ke sekolah lain.

Baca juga: Keresahan Orangtua Murid SDN Pondok Cina 1, Sekolah Akan Digusur dan Dilebur ke Sekolah Lain

Relokasi itu dilakukan karena di lokasi SDN Pondok Cina 1 akan dibangun Masjid Agung.

Namun, orangtua murid merasa berkeberatan karena anak mereka tidak direlokasi ke satu gedung baru, tetapi digabung dengan dua sekolah lain.

"Saya sudah telepon Kadisdik agar menemui wali murid yang ada di halaman DPRD," kata Hendrik di hadapan orangtua murid.

Hendrik mengatakan, Wijayanto saat itu tengah berada di dalam ruang rapat paripurna Gedung DPRD.

Namun, Wijayanto tak kunjung menemui orangtua murid hingga rapat paripurna itu selesai.

"Kadisdik kebetulan sedang ada di dalam ruang paripurna, tapi akhirnya tak menemui orangtua siswa," ujar Handrik.

Baca juga: Soal Relokasi SDN Pondok Cina 1 untuk Bangun Masjid, Anggota DPRD: Permintaan Warga atau Ego Wali Kota?

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, terlihat Wijayanto sempat keluar dari ruang rapat paripurna.

Sesampainya di pelataran, Wijayanto enggan menuruni anak tangga dan berbalik arah kembali memasuki gedung.

Wijayanto diduga keluar melalui pintu belakang Gedung DPRD.

Sebab, mobil pribadinya yang terparkir di halaman depan langsung berjalan ke arah belakang.

Sementara itu, para orangtua murid masih setia menunggunya di halaman Gedung DPRD Depok.

Baca juga: Gusur SDN Pondok Cina 1 untuk jadi Masjid Agung, Pemkot Depok Disebut Tak Libatkan Warga

Sebagai informasi, berdasarkan surat dari Dinas Pendidikan Kota Depok, tanggal 4 November 2022, seluruh perangkat SDN Pondok Cina 1 harus mulai mempersiapkan kepindahan kegiatan belajar mengajar.

Kelas 1, 2, dan 6 dipindahkan ke SDN Pondok Cina 5, sedangkan kelas 3, 4, dan 5 dipindahkan ke SDN Pondok Cina 3.

Hal itu menyusul area SDN Pondok Cina 1 yang hendak digusur Pemerintah Kota Depok. Rencananya, akan dibangun masjid agung di area itu.

Orangtua murid pun khawatir relokasi siswa dengan dilebur ke dua sekolah lain berdampak pada psikologis anak-anak mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com