JAKARTA, KOMPAS.com - Jenazah almarhum mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Ferry Mursyidan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Jakarta Pusat.
Prosesi pemakaman dilakukan pada Jumat (2/12/2022) malam setelah sebelumnya almarhum disemayamkan di rumah duka, Jalan Anggrek Cendrwasih IX, Kemanggisan Palmerah, Jakarta Barat.
"Semalam sekitar pukul 20.30 WIB langsung diberangkatkan ke pemakaman dan dimakamkan sekitar pukul 21.00 WIB," ujar Kapolsek Palmerah AKP Dodi Abdulrohim saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (3/12/2022).
Saat ini, kata Dodi, pihaknya tengah berkoordinasi dengan pihak keluarga untuk memastikan apakah akan diselenggarakan kegiatan tertentu di rumah duka.
Baca juga: Ferry Mursyidan Baldan dalam Kenangan: Dari HMI sampai Kabinet Jokowi dan Pecinta Chrisye
Hal itu diperlukan agar kepolisian bisa memberikan pengaman sehingga acara bisa berjalan lancar, tanpa ada gangguan berarti.
"Untuk kegiatan malam ini, seperti tahlilan dan sebagainya kami sedang berkomunikasi dahulu," kata Dodi.
Seperti diketahui, Ferry ditemukan meninggal dunia di dalam mobil yang terparkir di basement Hotel Bidakara pada Jumat (2/12/2022).
Berdasarkan keterangan pihak keluarga, Ferry hilang kabar usai menghadiri acara di hotel tersebut pada Kamis (1/12/2022) pagi hingga siang.
Baca juga: Cerita Jusuf Kalla soal Ferry Mursyidan yang Sempat Antarkan ke Mobil Usai Acara PMI
"Acaranya dari jam 09.00 WIB sampai dengan 12.28 WIB. Setelah acara tersebut, korban sudah tidak ada kabar," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan.
Atas dasar itu, kata Zulpan, pihak keluarga langsung mencari keberadaan Ferry ke Hotel Bidakara, lokasi terakhir yang dikunjungi Ferry.
Setelah berkoordinasi dan melakukan pencarian bersama pihak keamanan, keluarga menemukan Ferry meninggal dunia di dalam mobilnya di basement hotel.
"Korban ditemukan di dalam mobilnya. Setelah itu, petugas keamanan hotel bersama pihak keluarga membuka pintu mobil yang tidak terkunci dan setelah dicek, korban sudah tidak bernyawa," pungkas Zulpan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.