Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyesalan Tiada Arti Rudolf Tobing Usai Bunuh Icha di Apartemen, Duduk Merenung di Samping Jenazah

Kompas.com - 08/12/2022, 10:10 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyesalan sempat muncul usai Christian Rudolf Tobing (36) membunuh Ade Yunia Rizabani (36) alias Icha di salah satu kamar Apartemen Green Pramuka, Jakarta Pusat, pada Senin, 17 Oktober 2022.

Usai mengecek pernapasan korban dengan menempelkan jari telunjuknya ke hidung jenazah, Rudolf sempat duduk di samping jenazah korban yang sudah terbaring di atas kasur.

"Tersangka Rudolf sempat merasa menyesal karena harus membunuh Icha sambil duduk di sebelahnya," tutur penyidik saat gelar rekonstruksi, Rabu (7/12/2022).

Baca juga: Fakta Rekonstruksi Rudolf Tobing Bunuh Icha di Apartemen: Terencana dan Penuh Tipu Muslihat

Takut dilaporkan ke polisi

Pada saat gelar rekonstruksi, Rudolf memeragakan dirinya yang tak percaya dengan pengakuan Icha untuk tidak akan melaporkan kekerasan dan pemerasan tersebut ke kepolisian.

"Tersangka menanyakan apakah tindakannya ini akan dilaporkan, namun korban Icha kemudian hanya menggeleng," ujar penyidik.

Kendati demikian Rudolf tak mempercayai jawaban Icha dan langsung mencekik korban hingga tewas di kamar apartemen.

"Korban Icha kemudian hanya menggeleng. Tapi tersangka Rudolf tetap tidak percaya akan respons Icha. Tersangka pun mencekik korban hingga tewas," kata penyidik.

Untuk memastikan apakah korban sudah tewas, Rudolf mengecek pernapasan korban dengan menempelkan jari telunjuknya ke hidung jenazah.

Rudolf pun akhirnya membungkus jenazah korban dan membawanya dari kamar menggunakan troli berwarna merah. Dia lalu membuang jasad korban ke kolong Tol Becakayu.

"Tersangka kemudian mengambil plastik plastik hitam dan membungkus jenazah Icha," ujar penyidik.

Baca juga: Hilangnya Senyum Rudolf Tobing Saat Peragakan Ulang Adegan Pembunuhan Icha…

Diselimuti keraguan

Rudolf mengaku sempat ragu untuk menghabisi nyawa Icha di Apartemen Green Pramuka, Jakarta Pusat.

Pada saat gelar rekonstruksi, Rudolf memeragakan dirinya menyumpal mulut Icha menggunakan kain, lalu menutupnya dengan lakban berwarna hitam di dalam kamar apartemen.

Setelah itu, Rudolf pergi meninggalkan Icha yang menangis tak berdaya, ke ruang tengah unit apartemen sewaannya. Di situ, Rudolf duduk dan termenung sambil memikirkan kembali rencana pembunuhannya.

"Tersangka Rudolf keluar dari kamar dan merenung diri apakah harus korban mati. Tersangka kemudian kembali masuk kamar," ujar penyidik.

Rudolf juga sempat bertanya apakah Icha akan melaporkannya. Meski Icha hanya menggeleng, Rudolf tak mempercayai jawaban tersebut dan langsung menghabisi nyawa korban.

Baca juga: Rudolf Tobing Sempat Ragu Habisi Nyawa Icha yang Sudah Tak Berdaya

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com