Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Ambulans Bergambar "Jupiter Nasdem" Lawan Arus Menuju Puncak Bogor Tanpa Bawa Pasien

Kompas.com - 24/12/2022, 07:48 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah mobil ambulans berstiker Partai Nasdem lengkap dengan potret anggota DPRD DKI Jakarta melawan arus di Jalur Puncak Bogor, Jawa Barat, Jumat (23/12/2022).

Mobil ambulans dengan nomor polisi B1489UKP melawan arus lalu lintas ketika berlangsungnya Operasi Lilin Lodaya Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.

Kepala Unit Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan dan Patroli (Kanit Turjawali) Lantas Polres Bogor Ipda Ardian mengatakan, mobil ambulans datang dari arah Jakarta menuju Puncak dengan melawan arus mengawal iring-iringan bus.

Baca juga: Ambulans Berstiker Nasdem Lawan Arus di Puncak Bogor, Ngaku Kirim Bantuan Gempa Cianjur Ternyata Family Gathering

Ambulans tersebut membunyikan sirine dan rotator saat melawan arus di Simpang Gadog, Ciawi, Kabupaten Bogor.

"Ambulans itu melawan arus dan ngawal dua bus dan sejumlah kendaraan kecil," kata Ardian saat ditemui Kompas.com di lokasi, Jumat.

Sejumlah petugas langsung menghampiri dan memberhentikan ambulans tersebut.

Saat dicek, ternyata ambulans tersebut tidak membawa pasien sakit. Petugas pun curiga.

Baca juga: Aksi Ambulans Berstiker Nasdem Lawan Arus di Puncak Bogor, Tak Bawa Pasien dan Alat Medis, Justru Kawal Bus ke Family Gathering

Petugas kemudian bertanya ke sopir ambulans itu. Namun, sang sopir justru mengatakan bahwa ambulans sedang membawa bantuan donasi gempa.

Petugas kemudian memeriksa dan menggeledah ambulans itu, ternyata mobil ambulans ini tidak membawa apapun.

Polisi akhirnya meminta sopir untuk turun dan membuka mobil ambulans.

Baca juga: Ambulans Miliknya Lawan Arah di Puncak, Jupiter Nasdem: Mohon Maaf Bikin Malu

Saat dibuka, terdapat empat orang penumpang dewasa. Di dalam ambulans itu tidak terlihat fasilitas kesehatan berupa tabung oksigen atau bahkan tandu sekalipun.

"Setelah kami dalami, ternyata ambulans tersebut membawa barang untuk digunakan family gathering salah satu pengurus partai," ujar Ardian.

Petugas kepolisian pun kembali memeriksa sopir ambulans tersebut. Sang sopir akhirnya mengakui perbuatannya.

Baca juga: Ambulans Miliknya Lawan Arus di Puncak, Jupiter Nasdem: Mau ke Acara Gathering Relawan

Polisi menemukan printer dan barang-barang keperluan family gathering.

Tak sampai di situ, sopir itu juga tidak bisa menunjukkan surat-surat kendaraan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com