Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepak Terjang Aipda Ambarita, Polisi "Viral" yang Bakal "Turun Gunung"

Kompas.com - 03/01/2023, 05:30 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Aipda Monang Parlindungan Ambarita atau Aipda Ambarita disegani khalayak luas dan ditakuti para pelaku kejahatan di jalanan ibu kota.

Saat ini Aipda Ambarita menjabat sebagai Bintara Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Metro Jaya.

Sebelum dimutasi ke Bidang Humas Polda Metro Jaya, Aipda Ambarita memimpin Raimas Backbone, tim pengurai massa Polres Jakarta Timur di bawah Direktorat Sabhara.

Raimas sediri adalah singkatan dari pengurai massa. Tim ini memang bertugas mengurai, membubarkan, menceraiberaikan, dan melokalisasi massa yang melakukan tindakan anarki yang berpotensi mengganggu kamtibmas.

Baca juga: Masih Banyak Tawuran, Perlukah Ambarita dan Jacklyn Choppers Kembali ke Jalan?

Ia bersama timnya kerap menyikat habis para orang-orang yang berpotensi melakukan pelanggaran hukum sehingga tindak kriminal di jalanan ibu kota dapat dicegah.

Wacana kembalinya Ambarita ke lapangan sebelumnya disampaikan Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Fadil Imran saat giat Rilis Akhir Tahun 2022 Polda Metro Jaya, Sabtu (31/12/2022).

Fadil menyebutkan dua anggotanya, yakni Aiptu Jakaria alias Jacklyn Choppers dan Ambarita akan dipindahkan dari Bidang Humas Polda Metro Jaya ke posisi mereka semula pada 2023.

"Ambarita akan kembali hadir di jalan bersama Perintis Presisi," kata Fadil di Balai Pertemuan Metro Jaya, Sabtu. Ruangan itu pun seketika disambut tepuk tangan anggota polisi hingga tamu yang hadir.

Baca juga: Soal Kemungkinan Kembali ke Jalan, Aipda Ambarita: Tunggu Perintah Pimpinan

Namun saat dikonfirmasi, Aipda Ambarita masih enggan menanggapi wacana kembalinya dirinya untuk bertugas di lapangan. Dia berdalih, masih menunggu perintah dari pimpinannya.

"Maaf (saya) enggak berani kasih statement (pernyataan) apa-apa. Nanti biar pimpinan saya aja ya (yang menyampaikan)," ujar Ambarita.

Dimutasi karena dugaan pelanggaran SOP

Pada akhir 2021 lalu, ia dimutasi mutasi diduga berkaitan dengan pelanggaran prosedur operasi standar (standard operating procedure/SOP) saat bertugas.

Pelanggaran yang dimaksud adalah Ambarita memeriksa paksa ponsel milik seorang pemuda yang sedang berkumpul malam hari.

Kabid Humas Polda Metro Jaya saat itu, Kombes Yusri Yunus, mengatakan pemeriksaan ponsel diperbolehkan, selama tidak melanggar SOP dalam bertugas. Pemeriksaan ponsel dapat berlaku dalam pemeriksaan terhadap pelaku kejahatan.

Baca juga: Paksa Periksa Handphone Orang Saat Bertugas, Aipda Ambarita Diperiksa Propam

"Apakah polisi boleh melakukan pengecekan? Boleh, tergantung sesuai tidak dengan SOP. Contoh dari Resmob menangkap pelaku penadahan misalnya, boleh (periksa ponsel) kalau sesuai SOP," kata Yusri.

Gagas tes Akabri

Jauh sebelum karier kepolisiannya ada di titik saat ini, Ambarita pernah gagal tes Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri). Itu terjadi pada 1995 selepas lulus SMA.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com