Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghuni Rumah Mewah Terbengkalai di Cakung Kerap Tolak Bansos, Lurah: Karena Awalnya Orang Kaya

Kompas.com - 05/01/2023, 14:29 WIB
Tria Sutrisna,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Eny dan anaknya Tiko yang tinggal di rumah mewah terbengkalai di Cakung, Jakarta Timur, kerap menolak bantuan dari warga maupun pemerintah.

Lurah Jatinegara Slamet Sihabudin menjelaskan bahwa Eny dan keluarga menolak diberikan bantuan sosial karena merasa mampu membiayai kebutuhan sehari-hari.

Slamet menduga bahwa Eny malu menerima bantuan, dan memilih hidup di rumah tanpa aliran listrik maupun air selama bertahun-tahun.

Sebab, Eny sebelumnya termasuk keluarga dengan kondisi ekonomi mampu dan berpendidikan.

"Iya begitu. karena kan dia itu kan awalnya orang berada. Jadi enggak mau dibantu," ujar Slamet kepada wartawan, Kamis (5/1/2023).

Baca juga: Rumah Terbengkalai di Cakung Pernah Jadi Kediaman Mewah: Ada Kolam Ikan Besar hingga Lantai Berlapis Marmer

Selama ini, kata Slamet, warga bersama pengurus lingkungan kerap memberikan bantuan sosial kepada Eny yang mengalami kesulitan ekonomi.

Namun, bantuan tersebut selalu ditolak mentah-mentah oleh Eny sehingga tidak tersalurkan.

Tiko bahkan diminta Eny agar tidak menerima pemberian apapun dari orang lain, meski dalam kondisi ekonomi sulit.

"Tiko adalah anak yang penurut dengan ibu. apa apa harus izin ke ibunya. Dia tinggal di sini, dari lingkungan si Ibu Eny kalau dikasih bantuan sosial enggak mau," ungkap Slamet.

Melihat kondisi itu, warga dan pengurus lingkungan mulai melakukan pendekatan persuasif terhadap Tiko.

Mereka meminta Tiko agar bersedia diberikan bantuan sosial tanpa memberitahu ibundanya.

Baca juga: Eny Sempat Pukul dan Ludahi Petugas Saat Dievakuasi dari Rumah Mewah yang Terbengkalai di Cakung

Bersamaan dengan itu, Tiko juga dibiayai sekolah paket C dan diberdayakan sebagai petugas keamanan lingkungan, sehingga memiliki penghasilan untuk membiayai kebutuhannya.

"Namanya lingkungan supaya bantuan bisa nyampe ke Ibu Eny gimana, yaitu si Tiko kan diberdayakan sebagai petugas keamanan lingkungan," kata Slamet.

"Jadi si Tiko yang suruh ambil, dibawa. Jadi dia yang masukin ke dalam (memberikan ke Ibu-nya) . Kalau yang anter ibu-ibu kader PKK, RT, RW, pengurus lingkungan enggak akan mau," pungkasnya.

Sebagai informasi, rumah mewah di kawasan Cakung, Jakarta Timur belakangan menjadi perbincangan hangat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com