Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/01/2023, 14:23 WIB
Tria Sutrisna,
Larissa Huda

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keberadaan Pulung Mustika Abima alias Tiko yang hidup di sebuah rumah terbengkalai di kawasan Cakung, Jakarta Timur, bersama ibunya bukannya tidak diketahui warga setempat.

Kondisi keduanya terungkap publik usai Dinas Sosial Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendapat laporan dari YouTuber atas nama Bang Brew TV dan Pratiwi Noviyanthi.

Rumah di bilangan Cakung, Jakarta Timur itu tak terurus, bahkan tak lagi dialiri listrik dan air, sejak Eny depresi akibat ditinggal suaminya pada 2010.

Baca juga: Rumah Terbengkalai di Cakung Pernah Jadi Kediaman Mewah: Ada Kolam Ikan Besar hingga Lantai Berlapis Marmer

Lurah Jatinegara Slamet Sihabudin menceritakan bagaimana Tiko selama ini bertahan hidup bersama seorang ibu bernama Eny di rumah terbengkalai itu. Selama tinggal di sana, Eny diketahui selalu menolak bantuan dari warga sekitar lingkungannya.

"Tetapi, namanya tingggal di lingkungan ini, supaya bantuan bisa sampai ke Ibu Eny bagaimana, yaitu si Tiko kan diberdayakan sebagai petugas keamanan lingkungan," tutur Slamet kepada Kompas.com, Kamis (5/1/2022).

Selama ini, setiap bantuan untuk keluarganya selalu ditolak oleh Eny. Padahal, kata Slamet, ibu-ibu kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), RT, RW, hingga pengurus lingkungan kerap memberikan bantuan.

"Jadi, si Tiko ini yang suruh ambil, lalu dibawa pulang. Jadi, dia yang bawa masuk ke dalam. Karena 'kan dia itu awalnya orang berada. Jadi, tidak mau dibantu," tutur Slamet.

Tiko selama ini hidup tanpa aliran listrik, sehingga ia juga tidak mendapatkan akses air bersih. Berdasarkan penuturan Slamet, kebutuhan air mereka tak jarang dibantu oleh tetangga.

Baca juga: Berawal dari Konten Horor, Eny dan Tiko Ditemukan Hidup di Rumah Terbengkalai Tanpa Listrik dan Air Selama 12 Tahun

"Alhamdulillah tetangganya baik. Jadi, selama ini untuk keperluan air bersih ini bantuan dari tetangga, untuk mandi, mencuci. Terus kalau hujan ada air hujan juga dimanfaatkan juga," tutur Slamet.

Selain itu, kata Slamet, Tiko juga bertahan hidup dengan menjual barang-barang berharga milik keluarganya. Setiap kali menjual barang-barang, Slamet menuturkan Tiko selalu meminta izin ibunya.

Selain itu, Tiko juga sempat diikutsertakan dalam kursus menyetir mobil oleh warga sekitar. Dengan demikian, Tiko sesekali bisa diberdayakan untuk menjadi sopir oleh tetangganya.

"Dengan demikian, dia ada penghasilan. Uang itu dipakai untuk. membiayai ibunya," tutur Slamet.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Kriminolog Minta Polisi Hukum Mati Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa

Kriminolog Minta Polisi Hukum Mati Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa

Megapolitan
Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Sudah Bisa Diajak Bicara

Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Sudah Bisa Diajak Bicara

Megapolitan
Mayat Perempuan Ditemukan dalam Kondisi Mulut, Tangan, dan Kaki Dilakban di Cikarang Timur

Mayat Perempuan Ditemukan dalam Kondisi Mulut, Tangan, dan Kaki Dilakban di Cikarang Timur

Megapolitan
Kasus Covid-19 Kembali Melonjak di Jakarta, Epidemiolog: 5M Harus Dibudayakan Lagi

Kasus Covid-19 Kembali Melonjak di Jakarta, Epidemiolog: 5M Harus Dibudayakan Lagi

Megapolitan
Kondisinya Membaik, Polisi Periksa Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa

Kondisinya Membaik, Polisi Periksa Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa

Megapolitan
RS Polri Pastikan Ayah yang Diduga Bunuh 4 Anaknya di Jagakarsa Tak Tenggak Racun

RS Polri Pastikan Ayah yang Diduga Bunuh 4 Anaknya di Jagakarsa Tak Tenggak Racun

Megapolitan
Berkaca pada Kasus Ayah Diduga Bunuh 4 Anak, Pakar Dorong Polisi Cepat Respons Aduan KDRT

Berkaca pada Kasus Ayah Diduga Bunuh 4 Anak, Pakar Dorong Polisi Cepat Respons Aduan KDRT

Megapolitan
'Update' Banjir Ibu Kota, 3 RT di Jakbar Terendam hingga 70 Sentimeter

"Update" Banjir Ibu Kota, 3 RT di Jakbar Terendam hingga 70 Sentimeter

Megapolitan
Kriminolog Dorong Polisi Periksa Kesehatan Mental Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa

Kriminolog Dorong Polisi Periksa Kesehatan Mental Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa

Megapolitan
Kaburnya Tahanan Titipan dari Lapas Kelas IIA Tangerang, Jejak Pelariannya Masih Misteri

Kaburnya Tahanan Titipan dari Lapas Kelas IIA Tangerang, Jejak Pelariannya Masih Misteri

Megapolitan
Kasus Covid-19 di Jakarta Melonjak, Epidemiolog: Perlu Mitigasi meski Fase Endemi

Kasus Covid-19 di Jakarta Melonjak, Epidemiolog: Perlu Mitigasi meski Fase Endemi

Megapolitan
Imbas Hujan Deras Jumat Sore, 3 Ruas Jalan di Jaksel Terendam Banjir

Imbas Hujan Deras Jumat Sore, 3 Ruas Jalan di Jaksel Terendam Banjir

Megapolitan
Jejak Tahanan Kabur dari Lapas Kelas IIA Tangerang Masih Misteri, Kadivpas Banten: Kami Dalami Alurnya

Jejak Tahanan Kabur dari Lapas Kelas IIA Tangerang Masih Misteri, Kadivpas Banten: Kami Dalami Alurnya

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gali Keterangan Ibu yang 4 Anaknya Tewas di Jagakarsa untuk Pendampingan

Pemprov DKI Bakal Gali Keterangan Ibu yang 4 Anaknya Tewas di Jagakarsa untuk Pendampingan

Megapolitan
Harga Cabai di Pasar Koja Jakut Semakin 'Pedas', Tomat Ikut Melonjak

Harga Cabai di Pasar Koja Jakut Semakin "Pedas", Tomat Ikut Melonjak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com