Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pro Kontra Latto-latto: Ganggu Anak Belajar, tapi Bisa Bikin Lepas Ponsel...

Kompas.com - 09/01/2023, 10:57 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Permainan tradisional Latto-latto kembali digemari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa. 

Siapa pun dapat dengan mudah memainkan latto-latto, hanya dengan mengayunkan tangan hingga dua bandul saling berbenturan dan menimbulkan bunyi khas, "tek tek tek".

Namun, tak jarang permainan tradisional ini mengusik ketenangan akibat bunyinya yang mengganggu. Selain itu, tak sedikit pula yang terluka akibat terbentur bandul latto-latto.

Salah satu warga bernama Citra Kartika Sari menyebut permainan latto-latto bisa membahayakan jika tak hati-hati saat memainkannya.

Baca juga: Viral, Video Bocah Main Latto-latto Diduga di Rumah Sakit, PERSI Angkat Bicara

"Itu mainan diadu, itu kadang kena tangan sakit. Belum lagi kalau tali lepas, kena barang di rumah," ujar Citra saat berbincang dengan Kompas.com, Senin (9/1/2023).

Selain itu, kata Citra, "demam" latto-latto membuat putrinya yang duduk di bangku SD dan putranya kelas 2 SMP jadi tidak mau belajar ataupun menyelesaikan pekerjaan rumah.

"Susah belajar jadinya, sama susah konsentrasi karena suara latto-latto yang terus berbunyi di mana-mana," kata Citra.

Selain itu, ada pula yang menilai bahwa permainan latto-latto membawa dampak positif pada anak agar mereka tidak melulu bermain ponsel atau handphone.

"Kalau anggapan saya ada latto-latto bagus, karena sekarang anak-anak sudah tidak lagi main ponsel," ucap Lia.

Baca juga: Latto-latto dan Mengapa Masih Banyak Teori Konspirasi Bermunculan?

Lia mengatakan, selama ini sebelum latto-latto muncul anak-anak kerap bermain ponsel untuk game maupun menonton YouTube.

"Selama ini kan anak-anak dikit-dikit HP. Itu main game buat yang (anak) gede, untuk yang kecil nonton kartun. Ada itu (latto-latto) buat pengalihan," kata Lia.

Sebagai informasi, latto-latto adalah mainan yang terdiri dari dua bola dari bahan plastik polimer. Kedua bola ini disambung oleh seutas tali atau benang.

Pada bagian tengah tali, terdapat cincin yang berguna untuk memegang atau menggerakkan dua bola plastik.

Meski tampak mudah, cara main latto-latto tidak bisa asal membenturkan dua buah bolanya. Sebab jika keliru, latto-latto justru bisa membahayakan pemain dan orang lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com