Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Omzet Pedagang Ikan Bandeng di Pasar Rawa Belong Merosot Jelang Imlek 2023

Kompas.com - 19/01/2023, 18:02 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang ikan bandeng di Pasar Rawa Belong, Jakarta Barat, menyebut omzet mereka pada tahun ini merosot jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Seorang pedagang bernama Pendi (65) menduga perayaan Imlek tahun ini bertepatan 22 Januari 2023 atau menjelang akhir bulan.

"Tahun ini agak merosot jauh, saya sih (turun) 50 persen. Tahun kemarin rame, sekarang kurang rame. Kayaknya karena tanggung bulan tanggal Imleknya, dua hari cuma dapat Rp 13 juta," ujar Pendi di lokasi, Kamis (19/1/2023).

Kini, omzet yang didapat Pendi dalam satu hari hanya berkisar Rp 7 juta. Padahal sebelumnya, kata dia, omzet penjualan di tahun kemarin biasanya mencapai Rp 10 juta dalam sehari.

Baca juga: Jelang Imlek, Pasar Ikan Bandeng Dadakan di Rawa Belong Diburu Warga

Pendi mengatakan, pasar ikan bandeng dadakan hanya ada setahun sekali, setiap menjelang Imlek.

Tradisi Betawi secara turun-temurun itu sudah ada sejak puluhan tahun lalu. Ikan bandeng yang dijual di pasar tersebut mayoritas berukuran besar-besar.

"Bandengnya khusus yang besar-besar dibeli dari tempat pelelangan ikan Muara Angke. Kebanyakan orang Betawi yang beli borongan, orang China-nya justru satu atau dua (saja) yang beli," jelas Pendi.

Senada dengan Pendi, pedagang bernama Ahmad (52) juga mengaku mengalami penurunan omzet pada tahun ini.

Baca juga: Resep Garang Asem Bandeng untuk Lauk Makan Siang

"Tahun kemarin ramai, biasanya di atas Rp 5 juta sehari. Tahun ini jualan sudah dua hari dari kemarin Rabu masih sepi omzet, cuma Rp 1,5 juta," kata warga Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan itu.

Pria yang sehari-harinya berprofesi sebagai penjaga makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir itu, baru dua tahun bekerja di lapak ikan milik temannya.

Lokasi lapak ikan tempat Ahmad bekerja bersebelahan dengan lapak milik Pendi.

"Yang dagangkan teman saya. Saya baru dua tahun kerja di sini. Ngikut teman saya saja ini jualan musiman," lanjut Ahmad.

Apapun lokasi pasar ikan bandeng dadakan itu berada tak jauh dari Pasar Bunga Rawa Belong.

Baca juga: Cerita Pedagang Ikan Bandeng Tahunan di Rawa Belong, Cari Rezeki di Balik Tradisi

Saat memasuki gapura Jalan Sulaiman, Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pengunjung akan melihat belasan lapak pedagang ikan bandeng berjejer di sebelah kiri jalan.

Para pembeli tampak datang dengan menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat.

Ada warga yang membeli satu atau dua ekor ikan saja, ada pula yang membeli puluhan ekor ikan yang dimasukkan ke dalam kotak styrofoam besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com