Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Autogate di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta Diresmikan, Apa Saja Keistimewaannya?

Kompas.com - 26/01/2023, 16:53 WIB
Ellyvon Pranita,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Imigrasi Silmy Karim meresmikan pengoperasian 10 unit autogate di Terminal 2 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang pada Kamis (26/1/2023).

Silmy menjelaskan, pengoperasian autogate ini dilakukan menyusul reaktivasi autogate di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta pada pertengahan Januari 2023.

Sistem autogate sebelumnya sempat dihentikan sementara selama dua tahun akibat pandemi Covid-19.

Baca juga: Heru Budi Pastikan Sudah Relokasi Warga Terdampak Pembuatan Outlet Sodetan Ciliwung di Kebon Nanas

Autogate pernah ada di Terminal 2D dan 2E Bandara Soekarno-Hatta, saat pintu Imigrasi masih di tempat yang lama. Autogate tersebut sempat dipindahkan ke Terminal 2F pada tahun 2019 dan menjadi vakum.

Namun, ia menambahkan, autogate yang diresmikan hari ini sistemnya diperbaharui menjadi lebih optimal lagi daripada sebelumnya.

"Ini autogate terbaru, lebih cepat. Satu dari sisi kecepatan hanya hitungan belasan detik selama yang menggunakan itu tahu cara menggunakannya," ujar Silmy di Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (26/1/2023).

"Kini kami hadirkan kembali dengan mesin yang baru, lebih canggih dan modern.

Totalnya ada 10 unit, 5 unit di area keberangkatan dan 5 unit di area kedatangan," tambah dia.

Baca juga: Heru Budi Beberkan Kendala Pembuatan Outlet Sodetan Kali Ciliwung hingga Disebut Mangkrak

Silmy menjelaskan, selain kecepatan mekanisme kerjanya hanya belasan detik, banyak kelebihan dari autogate ini.

Pelintas cukup memindai halaman biodata paspor pada mesin yang tersedia, setelah itu mengarahkan wajah ke kamera pengenal wajah (face recognition).

Autogate dapat digunakan bagi pemegang paspor elektronik maupun nonelektronik.

Selain memberi pengalaman pelayanan nirkontak, kamera pengenal wajah pada mesin ini juga terhubung dengan sistem pencegahan dan penangkalan Imigrasi untuk mendukung penegakan hukum keimigrasian.

Baca juga: Pak Ogah Tak Setuju Penutupan U-Turn di Jakarta: Banyak yang Cari Makan dari Sini

Silmy mengharapkan lalu lintas pelaku perjalanan internasional menjadi lebih efektif dan efisien.

"Zaman semakin canggih dan kejahatan semakin kreatif, ini langsung dicek dan ini lebih optimal lagi karena menggunakan biometrik," ucap Silmy.

"Ini yang saya rasa penting dan Insya Allah bisa nambah juga layanan, bukan di sini saja," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Megapolitan
Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Megapolitan
Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Megapolitan
Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Megapolitan
UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

Megapolitan
Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Megapolitan
KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

Megapolitan
Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Megapolitan
Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com