Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Subsidi Pemerintah Mahal, Pedagang Gorengan Pilih Pakai Minyak Curah

Kompas.com - 03/02/2023, 05:51 WIB
Xena Olivia,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Lastri, seorang pedagang gorengan di Pasar Paseban, Senen, Jakarta Pusat, mengaku lebih memilih menggunakan minyak curah ketimbang minyak produksi Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang diberi merek Minyakita.

Saat diwawancarai kompas.com, Rabu (2/02/2023), Lastri menceritakan bahwa minyak yang seharusnya dibanderol seharga Rp14.000 ini dijual lebih tinggi oleh kebanyakan pedagang.

“Lebih mahal, bahkan ada yang sampai Rp17.000,” tuturnya sembari menggoreng bakwan.

“Biasanya saya cari opsi yang lebih murah, kayak minyak curah," tambahnya. 

Baca juga: Modal Minyakita Lebih Mahal dari HET, Pedagang di Pasar Pesaben Enggan Jual

Di meja lapaknya, tersedia berbagai gorengan seperti bakwan, martabak asin mini, dan pisang coklat yang dijual seharga dua ribuan.

Selain itu, Lastri juga menjual nasi uduk dengan berbagai lauk pelengkap seperti perkedel, soun, tempe, dan telur balado.

Dalam sehari, Lastri menjelaskan bahwa dirinya bisa menghabiskan sebanyak satu hingga dua liter minyak, tergantung banyaknya pembeli pada hari itu.

“Kadang satu liter, dua liter kalau lagi ramai,” kata dia.

Baca juga: Mendag Ancam Tutup Agen dan Produsen Minyakita yang Jual di Atas Rp 14.000 Per Liter

Di Pasar Pesaben sendiri, beberapa pedagang justru enggan menjual minyak subsidi dari pemerintah tersebut.

Meski Harga Ecer Tertinggi (HET) yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan RI No. 49/2022 tentang Tata Kelola Program Minyak Goreng Rakyat adalah sebesar Rp14.000, pedagang perlu menyiapkan modal sebesar Rp15.000 per botolnya.

Hal ini disebabkan karena agen yang menyediakan minyak subsidi tersebut mengharuskan pedagang membeli per kardus berisi 12 liter minyak seharga Rp180.000.

Sementara itu, harga tersebut belum mencakup biaya transport dan lain-lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com